Lamongan, Media Pojok Nasional –
Pendidikan Jawa Timur memasuki babak baru. Kamis (28/8/2025), Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Aries Agung Paewai, meresmikan program School Food Care (SFC) di SMA Negeri 2 Lamongan.
Inovasi ini menjadikan sekolah bukan sekadar ruang belajar akademik, melainkan garda depan ketahanan pangan sekaligus pusat edukasi gizi seimbang bagi generasi muda.
Program SFC dirancang bukan hanya untuk menyediakan makanan sehat di sekolah, tetapi juga menanamkan kesadaran kolektif tentang pentingnya gizi, kesehatan, dan kemandirian pangan.
“School Food Care bukan hanya program makan sehat, tetapi wadah edukasi bagi siswa agar peduli pada gizi, kesehatan, dan ketahanan pangan. Dari sekolah, kita bisa menumbuhkan kesadaran kolektif untuk hidup sehat dan peduli sesama,” tegas Aries Agung Paewai.
Di bawah kepemimpinan Dr. Sofyan Hadi, SMA Negeri 2 Lamongan tampil sebagai pelopor program SFC di Jawa Timur. Peluncuran ditandai dengan panen simbolis di kebun sekolah, di mana siswa, guru, dan pimpinan sekolah bergotong royong merawat tanaman sebagai manifestasi komitmen nyata.
“Kami ingin SMAN 2 Lamongan tidak hanya mencetak generasi cerdas, tetapi juga sehat, tangguh, dan peduli keberlanjutan hidup. Pendidikan hari ini harus menjawab tantangan global, termasuk krisis pangan,” ujar Dr. Sofyan Hadi.
Program SFC menempatkan sekolah sebagai laboratorium sosial. Siswa diajak memahami siklus pangan, mulai dari menanam, merawat, hingga mengonsumsi hasilnya. Dengan demikian, pendidikan gizi tidak berhenti pada teori, melainkan diterapkan langsung dalam kehidupan sehari-hari.
Langkah ini diharapkan mampu mencetak lulusan yang tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga menjadi agen perubahan sosial—mampu memimpin pola hidup sehat, menjaga ketahanan pangan keluarga, serta peduli pada keberlanjutan lingkungan.
Hadirnya School Food Care di SMAN 2 Lamongan menegaskan bahwa pendidikan Jawa Timur melangkah lebih maju. Sekolah kini bukan hanya pencetak prestasi, tetapi juga benteng ketahanan bangsa. SMAN 2 Lamongan resmi berdiri di garis depan, menjadi pionir nasional dalam integrasi pendidikan, gizi, dan ketahanan pangan, dengan Dr. Sofyan Hadi sebagai nakhoda yang memimpin perubahan. (hamba Allah).