Jombang, Media Pojok Nasional –
Kepala Desa Carangwulung, Kecamatan Wonosalam, M. Arief, memilih bungkam seribu bahasa saat dimintai klarifikasi terkait dugaan penipuan dalam proyek air bersih yang merugikan investor hingga ratusan juta rupiah. Sikapnya yang tertutup sangat bertentangan dengan peran kepala desa sebagai pejabat publik yang digaji dari uang rakyat dan wajib transparan serta melayani informasi.
Kasus bermula dari perjanjian kontrak Februari 2023, di mana pelapor membayar Rp10 juta sebagai retribusi untuk izin mengambil air selama dua tahun. Namun, setelah instalasi jaringan pipa selesai, pelapor justru dilarang mengambil air dengan alasan warga menolak. Korban yang sudah mengeluarkan dana hingga Rp100 juta mengaku diperlakukan tidak adil dan mediasi hanya jalan di tempat.
Media ini bahkan mengantongi bukti foto perangkat desa sedang menghitung uang pembayaran kontrak dari pelapor, menegaskan bahwa transaksi tersebut nyata dan diketahui pejabat desa. Namun, kepala desa enggan berkomunikasi, menutup akses informasi publik, dan mengabaikan kewajibannya sebagai pelayan masyarakat.
Sikap bungkam ini menimbulkan kecurigaan kuat soal pengelolaan Dana Desa yang tidak transparan dan berpotensi disalahgunakan. Media akan terus mengusut tuntas berbagai proyek desa selama masa jabatan M. Arief untuk membuka fakta sesungguhnya demi kepentingan warga dan akuntabilitas pemerintahan desa.
Pejabat publik bukan untuk disembunyikan, melainkan untuk dipertanggungjawabkan. Masyarakat berhak tahu. (hamba Allah).
