Gresik, Media Pojok Nasional
Di tengah derasnya aliran dana pembangunan dan rumitnya urusan birokrasi, satu nama terus mengganggu ketenangan sistem: Junaidi, Ketua KSM Sangkapura LSM GMBI Distrik Gresik. Ia bukan orang kuat. Tapi keberaniannya perlahan mengubah peta kekuasaan lokal.
Junaidi hadir bukan untuk mencari musuh, tapi untuk menjaga amanah rakyat. Ia menelusuri proyek-proyek desa, memotret kejanggalan, dan menyuarakannya dengan tenang tapi tajam. Tak satu pun persoalan ia lontarkan tanpa dasar. Fakta, dokumen, dan suara warga jadi senjatanya.
Selain Dana Desa, salah satu fokus utamanya adalah pengelolaan Pelabuhan Bawean, titik vital yang selama ini tak lepas dari keluhan. Ketidakteraturan jadwal, distribusi logistik yang tidak transparan, hingga dugaan kepentingan dalam pengelolaan. Junaidi tak menyerang, tapi bertanya—keras, jelas, dan terus-menerus.
Ia berdiri di atas konstitusi. Pasal 28F UUD 1945 menyatakan, “Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.”
Lebih spesifik lagi, Undang-Undang Desa No. 6 Tahun 2014 Pasal 68 ayat (1) huruf (c) menegaskan bahwa “Masyarakat desa berhak untuk mendapatkan informasi dan melakukan pengawasan terhadap kegiatan penyelenggaraan pemerintahan desa.”
Landasan inilah yang membuat suara Junaidi sah. Bukan teriakan liar, tapi bentuk sah dari partisipasi publik yang dijamin hukum.
Beberapa pejabat mulai berhitung. “Kalau proyek ini sampai diperiksa Junaidi, bisa panjang urusannya,” ujar seorang sumber internal.
Junaidi tak meminta dihormati. Ia hanya ingin agar uang negara kembali ke rakyat, bukan menguap dalam laporan. “Kalau kita diam, kesalahan akan jadi kebiasaan. Tugas saya cuma mengingatkan,” ujarnya kalem, tapi cukup untuk membuat banyak mata mulai waspada.
Di Bawean, suara kecil bisa mengguncang sistem. Dan hari ini, suara itu punya nama, Junaidi. (hamba Allah).