Jamaah Tambak Langon ( Branjangan ) Surabaya Sukses Gelar Wisata Religi ke Banyuwangi

Surabaya, media pojok nasional – 16 Desember 2024 Jamaah Tambak Langon ( Branjangan) kelurahan Tambak sariyoso kecamatan Asem Rowo Surabaya, kembali melaksanakan agenda tahunan berupa wisata religi ke Banyuwangi Jawa Timur, Kegiatan ini menjadi salah satu tradisi penting dalam komunitas tersebut untuk meningkatkan keimanan, mengenang sejarah, dan mempererat silaturahmi. Dipimpin oleh Ketua Jamaah, ustadz Hambali Rombongan jamaah berangkat dengan penuh semangat pada Sabtu pagi pukul 06.00 WIB.

Mudin ustadz Mahmudi, yang turut hadir dalam kegiatan ini, bahkan iku rombongan, memberikan penghargaan tinggi ke pada jamaah atas inisiatif mereka mengadakan acara ini. “Saya merasa bangga dengan jamaah yang mengadakan acara religi seperti ini. Kegiatan seperti ini tidak hanya mempertemukan dan mempererat tali silaturahmi antara warga, tetapi juga menambah keimanan jamaah. Semoga kegiatan positif seperti ini dapat terus dilakukan di masa mendatang,” ujarnya.

Ketua jamaah, ustadz Hambali, menutup acara dengan menyampaikan harapannya agar kegiatan wisata religi ini dapat terus menjadi tradisi yang dilaksanakan setiap tahun. “Selain untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT, kegiatan ini juga menjadi sarana efektif untuk menjaga keharmonisan dan persaudaraan diantara kita. Insyaallah, di tahun-tahun berikutnya, kegiatan ini akan terus kami laksanakan dengan lebih baik dan lebih bervariasi,” tuturnya penuh semangat.

Dalam wawancara singkat, Ketua Panitia, Ibu Hajah Yus mengungkapkan bahwa perjalanan ini memiliki 9 tujuan utama. “Pertama, kami berziarah kepada Makam orang tua dan saudara sebagai bentuk penghormatan atas jasa besar beliau dalam membesarkan kami serta mendidik kami, mulai kecil hingga dewasa yang bertempat di Tambak Langon (Branjangan). Kedua, kami berkunjung ke makam nyai Syarifah Khotijah Bangil. Ketiga makam Mbah chamid Pasuruan, keempat makam Mbah Arif Segoro Puro Pasuruan. Kelima makam Mbah Sholeh Semending Pasuruan. Kemudian malamnya bermalam di Banyuwangi. Lalu paginya ke makam Datuk Abdul Rokhim Ketapang, Banyuwangi. Dilanjutkan ke wisata Banyuwangi, lalu ke makam Habib Ali Abdullah Al Hamid (alas kumitir) Banyuwangi, terakhir kemakam Habib Sholeh Tanggul Jember. kegiatan ini juga bertujuan untuk mempererat hubungan antarjamaah agar tercipta kerukunan dan kebersamaan yang lebih kuat,” jelasnya.

Rombongan yang terdiri dari sekitar 60 jamaah berangkat menggunakan bus pariwisata. Dalam perjalanan menuju Banyuwangi, suasana penuh keakraban tercipta. Para jamaah memanfaatkan waktu untuk berbincang, saling berbagi cerita, dan membaca doa bersama. Sesampainya makam Nyai Syarifah Khodijah Pasuruan, rombongan melaksanakan doa ziarah dengan khusyuk, Beberapa jamaah terlihat terharu saat menyaksikan makam Nyai Syarifah Khodijah dengan ornamen khas dan penuh makna sejarah.

Setelah dari Makam Nyai Syarifah Khodijah, rombongan melanjutkan perjalanan ke makam Mbah chamid Pasuruan.

“Sungguh luar biasa dimakan Mbah chamid dan suasananya begitu tenang. Kami bersyukur bisa mendapatkan pengalaman seperti ini,” ungkap salah satu peserta.

Acara dilanjutkan sampai dengan semua tujuan tercapai dari 9 yang udah terencana. Ditempuh dengan waktu 2 hari dari tanggal 14-15 Desember 2024.

Wisata religi ini juga menjadi momen untuk mempererat hubungan sosial di antara jamaah. Beberapa sesi kegiatan diadakan untuk meningkatkan keakraban, termasuk makan siang bersama, berbagi cerita tentang pengalaman hidup, hingga diskusi santai mengenai rencana kegiatan jamaah di masa mendatang.

“Saya sangat senang bisa ikut. Selain menambah wawasan tentang sejarah wali yuallah kami juga merasa semakin dekat sebagai sebuah komunitas. Ini adalah pengalaman yang sangat berharga,” kata salah satu peserta.

Kegiatan wisata religi ini bukan hanya menjadi ajang untuk memperdalam nilai-nilai spiritual, namun juga menjadi inspirasi bagi komunitas lain untuk terus mempererat tali persaudaraan dan menciptakan hubungan yang harmonis di tengah masyarakat. Dan Jamaah, berharap bahwa acara ini dapat menjadi contoh positif dan membawa manfaat yang lebih luas, baik bagi komunitas mereka maupun lingkungan sekitar.(MSH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *