Gresik, Media Pojok Nasional –
Pembangunan Islamic Center Gresik di Desa Kedungpring, Kecamatan Balongpanggang, telah berjalan sejak 2019. Hingga 2025, proyek ini belum selesai meski total anggaran mendekati Rp 100 miliar dari APBD Kabupaten Gresik.
Proyek diluncurkan pada akhir masa jabatan Bupati Sambari Halim Rudianto dan Wabup Mohammad Qosim. Fasilitas dirancang mencakup masjid, aula, pusat kajian Islam, hingga area UMKM. Namun, proses pelaksanaan kerap terkendala, termasuk lelang gagal, kontrak bermasalah, dan pekerjaan molor.
Pada 2023, paket finishing senilai Rp 6 miliar dimenangkan CV Eka Jaya Abadi. Pekerjaan terlambat empat hari dari kontrak dan dikenai denda Rp 23 juta, yang belum disetor hingga audit BPK per April 2024.
Dokumen pengadaan menunjukkan tender diulang karena kesalahan administrasi. Pemenang bukan penawar terendah, sementara peserta lain digugurkan karena klarifikasi tidak lengkap.
Proyek sejenis di Lamongan dan Jombang rampung dalam dua tahun, dengan anggaran di bawah Rp 30 miliar dan mutu fisik setara.
Masyarakat mulai mempertanyakan alokasi anggaran dan lamanya waktu pengerjaan. Secara kasat mata, hasil bangunan belum mencerminkan total nilai proyek. Sejauh ini belum ada langkah aparat untuk membuka penyelidikan terhadap proyek tersebut. (hamba Allah).
