Bangkalan, Media Pojok Nasional – Suasana ceria berubah menjadi kepanikan dan tangis saat kegiatan jalan santai memperingati Hari Koperasi ke-78 di Kabupaten Bangkalan, Minggu pagi (3/8/2025). Seorang siswi SD, Yasinta Dwi Amira (9), meregang nyawa setelah tertimpa dahan pohon tua yang tumbang mendadak di halaman Pendopo Agung Bangkalan.
Insiden memilukan itu terjadi sekitar pukul 09.43 WIB, tepat saat panitia acara membacakan nomor undian kupon. Yasinta, siswi SDN Demangan 1, berdiri di antara kerumunan peserta lain, tak menyangka bahaya datang dari atas. Dahan besar tiba-tiba patah dan menimpa tubuh mungilnya. Jeritan panik langsung terdengar dari peserta lain, terutama teman-teman sebaya Yasinta yang menyaksikan kejadian tragis itu dari jarak dekat.
Petugas Satpol PP yang berada di lokasi berusaha melakukan pertolongan pertama dan segera membawa korban ke fasilitas kesehatan terdekat. Namun, luka parah di bagian kepala dan dada membuat nyawanya tak tertolong. Yasinta mengembuskan napas terakhirnya hanya beberapa saat setelah tiba di klinik.
Tangis pecah di kediaman keluarga korban di Jalan Letnan Singosastro, Kelurahan Kraton. Keluarga, guru, dan teman-teman sekolah tak kuasa menahan duka.
Di media sosial, tagar #DukaUntukYasinta menyebar cepat, dengan ratusan ucapan belasungkawa dan kritik terhadap kelalaian pihak penyelenggara maupun pengelola area Pendopo Agung.
“Ini luka yang dalam untuk kami. Yasinta anak yang ceria dan selalu semangat setiap kali ada kegiatan di sekolah. Sekarang dia pergi dengan cara yang tidak seharusnya,” ujar warga yang mengenal sosok almarhumah menyampaikan tanggapannya.
Hingga berita ini ditulis, belum ada keterangan resmi dari Pemkab Bangkalan terkait peristiwa ini. Namun, penyelidikan awal menyebutkan bahwa dahan pohon yang tumbang diduga sudah lapuk dan tidak mendapatkan perawatan berkala.
Warga mendesak agar ada evaluasi menyeluruh terhadap pohon-pohon tua di ruang publik.
“Bukan bencana alam, ini murni kelalaian. Pohon besar di tempat umum harusnya rutin dicek. Kenapa harus nunggu ada korban baru bergerak?” tutur salah seorang warga yang juga hadir di lokasi kejadian.
Isak tangis dan duka masih menyelimuti rumah duka. Sementara itu, pihak sekolah Yasinta berencana mengadakan doa bersama dan penghormatan terakhir untuk mengenang sosoknya yang dikenal penuh semangat dan penyayang. (Hanif)