Gresik, Media Pojok Nasional –
Car Free Day (CFD) di Gresik tak lagi sekadar ruang jalanan tanpa kendaraan. Kini, ia berubah jadi ruang aksi. Bersama tim GKMS (Gresik Kawasan Merdeka Sampah), masyarakat diajak untuk membawa sampah—plastik, kertas, kardus, dan limbah kering lainnya—dan menukarkannya dengan kompos. Nyata, bermanfaat, dan langsung bisa dibawa pulang.
Penukaran sampah dengan kompos bukan sekadar program, tapi langkah kecil untuk dampak yang besar. Dari sampah jadi pupuk. Dari kebiasaan membuang jadi budaya menanam.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gresik, Sri Subaidah, menegaskan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari strategi membentuk masyarakat sadar lingkungan sejak dari hal paling sederhana.
“Kami ingin membangun budaya baru. Bukan hanya mengurangi sampah, tapi juga mengubah cara pandang masyarakat bahwa sampah bisa jadi sumber manfaat. Penukaran sampah dengan kompos adalah bentuk sederhana tapi berdampak besar,” ujarnya.
Tak hanya tukar sampah, kegiatan ini juga dilengkapi edukasi lingkungan yang dibawakan langsung oleh tim GKMS—tentang cara memilah, mengelola, dan mengubah sampah rumah tangga menjadi sumber kehidupan baru.
“Gresik Lestari, Menanam Sampai Mati.”
Gerakan ini bukan selebrasi, tapi perlawanan terhadap budaya buang. Bawa sampahmu. Pulang dengan kompos. Tanam perubahan dari rumah sendiri. (hamba Allah).