Giat Projopati Kelurahan Benowo Surabaya

Surabaya, Media Pojok Nasional – Sabtu, 1 Februari 2025, Balai RW 3 Rejosari, Kelurahan Benowo, Kecamatan Pakal Surabaya, menjadi saksi berlangsungnya giat Projopati yang bertujuan untuk memberikan pemahaman lebih mendalam mengenai pernikahan kepada masyarakat. Acara ini menghadirkan narasumber dari Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Pakal, Bapak Fahri, yang memberikan sosialisasi terkait pernikahan, mulai dari aspek administrasi hingga kesiapan mental dan spiritual bagi calon pengantin.

Kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari berbagai pihak dan dihadiri oleh elemen masyarakat yang memiliki peran penting dalam lingkungan RW 3 Rejosari, antara lain:

Perwakilan dari KUA Kecamatan Pakal
Ketua RW 3 Rejosari
Untuk Ketua RT 1 hingga 9
Tokoh Masyarakat (Tomas) dan Tokoh Agama (Toga)
Kader Surabaya Hebat (KSH) RW 3
Pengurus PKK RW 3
Tim Projopati Kelurahan Benowo
Kehadiran berbagai pihak ini menunjukkan betapa pentingnya pemahaman tentang pernikahan dalam kehidupan bermasyarakat, terutama dalam menciptakan keluarga yang harmonis dan sejahtera.

Dalam sosialisasi yang disampaikan, Bapak Fahri dari KUA Kecamatan Pakal menekankan bahwa pernikahan bukan sekedar ikatan sah secara hukum dan agama, tetapi juga merupakan komitmen jangka panjang yang membutuhkan kesiapan lahir dan batin.

Beberapa poin penting yang disampaikan dalam sosialisasi ini antara lain:

Persyaratan administrasi pernikahan.
Bapak Fahri menjelaskan secara rinci mengenai prosedur administrasi pernikahan, mulai dari syarat pencatatan di KUA, dokumen yang harus dipersiapkan oleh calon pengantin, hingga pentingnya mengikuti bimbingan perkawinan sebelum menikah.

Hak dan Kewajiban dalam Rumah Tangga
Narasumber juga menegaskan bahwa dalam rumah tangga, suami dan istri memiliki hak serta kewajiban masing-masing yang harus dipahami dan dijalankan dengan baik. Keharmonisan dalam rumah tangga sangat bergantung pada pemahaman dan kerja sama antara pasangan suami istri dalam menjalankan peran masing-masing.

Pentingnya Pendidikan dan Pemahaman Agama dalam Pernikahan
Selain aspek hukum dan administrasi, pemahaman agama juga menjadi faktor kunci dalam pernikahan. Bapak Fahri menekankan bahwa nilai-nilai agama harus menjadi pedoman dalam membangun rumah tangga, agar keluarga yang terbentuk dapat berjalan selaras dengan ajaran agama dan norma sosial.

Pertemuan Perceraian dan Memperkuat Ketahanan Keluarga
Dalam kesempatan ini, juga dibahas mengenai penyebab utama perceraian yang sering terjadi di masyarakat serta cara-cara mencegahnya. Komunikasi yang baik, sikap saling memahami, dan kesediaan untuk menyelesaikan konflik secara bijak menjadi kunci utama dalam menjaga keutuhan rumah tangga.

Antusiasme dan Interaksi Peserta
Selama kegiatan berlangsung, peserta tampak antusias mengikuti materi yang disampaikan. Banyak peserta yang aktif bertanya mengenai berbagai hal yang berhubungan dengan pernikahan, seperti prosedur pernikahan bagi pasangan yang menikah wilayah lain, pentingnya bimbingan pranikah, serta dampak hukum pernikahan yang tidak dicatat secara resmi.

Diskusi berjalan dengan interaktif, dimana peserta diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan secara langsung kepada narasumber. Bapak Fahri pun menjawab setiap pertanyaan dengan jelas dan detail, sehingga peserta merasa mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam mengenai pernikahan.

Dengan terselenggaranya sosialisasi ini, diharapkan masyarakat, khususnya warga RW 3 Rejosari, semakin memahami pentingnya kesiapan mental, emosional, dan administratif sebelum melangkah ke jenjang pernikahan. Selain itu, acara ini juga menjadi salah satu bentuk dukungan dari Projopati Kelurahan Benowo dalam meningkatkan kesejahteraan sosial dan membangun masyarakat yang lebih sadar akan pentingnya perencanaan pernikahan yang matang.

Acara berlangsung dengan tertib, aman, dan lancar hingga selesai. Semua peserta yang hadir merasa mendapatkan wawasan yang bermanfaat dan berharap kegiatan serupa dapat terus diadakan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat luas.

Giat Projopati Kelurahan Benowo ini menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan tokoh agama sangat penting dalam membangun keluarga yang kuat, harmonis, dan sejahtera.(MSH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *