FPRB Kelurahan Benowo Surabaya Pasang Peringatan Bahaya Di Sekitar Bosem

Surabaya, media pojok nasional – Dalam upaya melindungi keselamatan anak-anak di lingkungan Kelurahan Benowo, Kecamatan Pakal, Surabaya, Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) mengambil langkah preventif dengan memasang papan peringatan bahaya di sekitar dua lokasi Bosem, yakni di Desa Kauman dan Desa Rejosari. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Ketua FPRB Kelurahan Benowo, Suwarto, bersama para anggotanya pada Selasa, 10 Desember 2024.

Langkah ini dilakukan sebagai respon terhadap kekhawatiran masyarakat atas aktivitas anak-anak yang sering bermain, bahkan berenang, di Bosem tanpa pengawasan orang dewasa. Lokasi Bosem ini dikenal memiliki kedalaman udara yang berbahaya, dengan kondisi lingkungan yang tidak dilengkapi fasilitas pengaman. Situasi ini berisiko menimbulkan kecelakaan yang tidak diinginkan, khususnya bagi anak-anak.

“Kami memutuskan untuk segera bertindak dengan memasang papan peringatan ini agar masyarakat, terutama anak-anak, memahami bahaya yang mengintai jika mereka bermain di Bosem. Ini adalah langkah pencegahan agar tidak terjadi hal-hal yang dapat membahayakan jiwa,” ujar Suwarto saat memulai kegiatan.

Papan-papan peringatan yang dipasang oleh FPRB mencantumkan pesan-pesan tegas seperti “Dilarang keras !!! Mandi Dan Berenang di Area Bosem” dan “jangan menunggu adanya korban “. Papan-papan ini Ditempatkan di lokasi strategis di sekitar Bosem yang mudah dilihat oleh warga, terutama anak-anak yang sering bermain di area tersebut. Pesan-pesan yang disampaikan pun dibuat dengan desain mencolok, menggunakan warna-warna terang dan huruf besar agar menarik perhatian.

Proses pemasangan dimulai sejak pagi hari dan melibatkan kerja sama dari berbagai pihak, termasuk tokoh masyarakat, perangkat desa, serta para Relawan. Mereka memastikan bahwa setiap papan peringatan dipasang dengan kokoh agar tidak mudah rusak akibat cuaca atau faktor lainnya.

Langkah yang diambil oleh FPRB Kelurahan Benowo ini mendapat dukungan luas dari masyarakat setempat. Salah seorang tokoh masyarakat Desa Rejosari, Bapak Ahok, mengapresiasi upaya tersebut. Menurutnya, papan peringatan ini sangat penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan risiko keselamatan di lingkungan sekitar Bosem.

“Kami berterima kasih kepada FPRB yang sudah peduli terhadap keselamatan anak-anak di desa kami. Bosem memang tempat yang sering dijadikan arena bermain oleh anak-anak, tetapi mereka tidak menyadari bahaya yang ada. Dengan adanya peringatan ini, semoga para orang tua juga bisa lebih waspada,” ujar Ahok.

Selain itu, salah satu warga Desa Kauman juga mengungkapkan harapan agar pemasangan papan peringatan ini dapat mencegah terjadinya kecelakaan, terutama di musim penghujan ketika volume udara di Bosem meningkat tajam.

Tak henti-hentinya pada pemasangan papan peringatan, FPRB Kelurahan Benowo juga merencanakan program lanjutan berupa sosialisasi keselamatan kepada warga, khususnya anak-anak dan orang tua. Dalam program ini, FPRB akan memberikan edukasi mengenai bahaya bermain di area perairan seperti Bosem, pentingnya pengawasan orang tua, serta langkah-langkah yang harus diambil jika terjadi situasi darurat.

“Kami ingin memastikan bahwa pesan yang kami sampaikan melalui papan peringatan masyarakat ini benar-benar bisa dipahaminya. Oleh karena itu, sosialisasi akan menjadi bagian penting dari upaya kami untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman,” tambah Suwarto.

FPRB Kelurahan Benowo terus menunjukkan komitmennya dalam mengurangi risiko bencana dan menjaga keselamatan warga. Kegiatan pemasangan papan peringatan ini merupakan bagian dari program yang lebih luas dalam menciptakan kesadaran masyarakat terhadap bahaya di lingkungan mereka.

Suwarto berharap, langkah ini dapat menjadi contoh bagi wilayah lain untuk meningkatkan perhatian terhadap keselamatan anak-anak, terutama di daerah yang memiliki potensi bahaya. “Keselamatan anak-anak adalah tanggung jawab kita bersama. Kami akan terus berupaya semaksimal mungkin untuk melindungi generasi penerus bangsa ini,” tutupnya.

Dengan adanya upaya ini, FPRB Kelurahan Benowo berharap tidak hanya meningkatkan keselamatan di sekitar Bosem, tetapi juga memperkuat budaya peduli terhadap risiko bencana di tengah masyarakat.(MSH/Warto).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *