Bangkalan, Media Pojok Nasional — Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Tengket yang seharusnya di Kelola secara transparan serta professional demi mewujudkan peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan menambah nilai perekonomian dengan cara fokus pada penggalian serta pengembangan potensi wilayah desa sehingga kesejahteraan masyarakat bisa terus dinikmati oleh warga.
Pada pelaksanaannya BUMDes di Desa Tengket diakui warga setempat belum mengetahui bahkan tidak mengerti tentang adanya program yang dilaksanakan oleh pengurus BUMDes Jaya tersebut sehingga keberadaan manfaat BUMDes di Desa Tengket itu kian diduga fiktif.
Berkaitan dengan hal itu kini dalam pengakuannya Hisam Pendamping BUMDes wilayan kabupaten setempat menyatakan dirinya tidak tahu menahu perihal pelaksanaan kegiatan BUMDes Tengket Jaya sebab dirinya menyatakan selama ini sebatas mendampingin perubahan objek pembelanjaan yang rencana awal akan digunakan pada pengadaan perahu dirubah menjadi kegiatan perdagangan berupa jual beli sembako sebagai kelengkapan dokumen persyaratan pencairan bantuan modal BUMDes Rp 100 juta rupiah.
“Untuk berjalannya atau tidak BUMDes di Tengket saya tidak tahu betul karena disitu sudah ada pendamping desa yang lebih tahu dalam tentang BUMDes yang berada di Desa Tengket. Saya memang waktu itu mendampingi mulai dari pengajuan sampai proses pencairan dan pencairan tersebut sebanyak 100 juta, 4 juta untuk biaya operasional dan sisanya 96 juta itu untuk BUMDes,” ujar Hisam menyampaikan pengakuannya.
Berkaitan dengan aktivitas BUMDes Rp 96 juta diwujudkan berupa perdangan sembako tersebut warga setempat mengaku selain tidak tahu juga tidak merasakan manfaat bantuan modal BUMDes Tengket Jaya tersebut kendati kini sudah sekian bulan semanjak dilakukan pengajuan hingga pencairan bantuan modal BUMDes tersebut.
“untuk saat ini gudang memang ditutup semenjak pak kades umroh, untuk karyawannya memang belum ada,” ungkap Mahrun Sekdes Tengket.
Jadi selama ini siapa yang menjaga Gudang apakah pak kades sendiri? atau hanya sekedar formalitas saja?. (Hanif – Rahma)