Gresik, Media Pojok Nasional –
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gresik berhasil mengoptimalkan Program Delapan ASTA dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2025. Program ini menjadi langkah konkret dalam pengelolaan sampah yang lebih berkelanjutan dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat.
Kepala DLH Gresik, Sri Subaidah, menegaskan bahwa program ini bukan sekadar seremonial tahunan, tetapi strategi nyata dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat. “Kami memastikan bahwa setiap kegiatan dalam Delapan ASTA memberikan dampak langsung bagi lingkungan dan masyarakat. Partisipasi aktif dari berbagai pihak menjadi kunci keberhasilan program ini,” ujarnya.
Sebagai bagian dari rangkaian HPSN 2025, DLH Gresik telah melaksanakan berbagai kegiatan, di antaranya:
Aksi bersih pesisir dan mangrove di Sukorejo dan Gladak Mangrove, untuk menjaga ekosistem pesisir.
Sosialisasi pengurangan sampah oleh produsen, guna meningkatkan kesadaran industri dalam mengelola limbah.
Edukasi pengolahan sampah organik di Pesantren Qomaruddin, sebagai upaya mendorong pemanfaatan limbah organik.
Peluncuran kawasan zero waste, sebagai percontohan lingkungan bebas sampah.
ASTA Gunung di Desa Suci, aksi penghijauan dan edukasi lingkungan di wilayah perbukitan.
Grebek kantong plastik di pasar, kampanye pengurangan penggunaan plastik sekali pakai.
Aksi bersih sekolah di UPT SDN 8 Gresik, untuk menanamkan kesadaran lingkungan sejak dini.
Puncak kegiatan ditandai dengan grebek kantong plastik secara masif, sebagai langkah strategis dalam menekan penggunaan plastik sekali pakai di berbagai sektor.
Keberhasilan Program Delapan ASTA ini menunjukkan bahwa pengelolaan sampah yang optimal dapat tercapai melalui kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat. DLH Gresik berkomitmen untuk terus mendorong upaya keberlanjutan demi menciptakan lingkungan yang lebih hijau dan bebas sampah. (hamba Allah).
