Apel Rutin Kader Surabaya Hebat (KSH) Kelurahan Benowo Surabaya

Surabaya, Media Pojok Nasional – Jumat pagi, 10 Januari 2025, suasana hangat di Balai RW 5 Rejosari Kelurahan Benowo, Kecamatan Pakal, Surabaya. Puluhan anggota Kader Surabaya Hebat (KSH) Kelurahan Benowo berkumpul untuk melaksanakan apel rutin yang telah menjadi agenda Mingguan. Acara ini menampilkan sejumlah tokoh penting dari Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Pakal, termasuk perwakilan dari Kasi Kesra Kecamatan Pakal, Puskesmas Benowo Dr Aloysius Tri Joehanto M.H, Koramil Benowo, Lurah Benowo Drs Musthofa Kholil M.Si, serta perwakilan dari PKM Benowo.

Kegiatan ini tidak hanya sekedar seremoni rutin, tetapi juga menjadi ajang strategi untuk memberikan arahan dan pelatihan kepada KSH sebagai garda terdepan dalam menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan masyarakat. Dalam apel ini, berbagai isu penting, mulai dari kebersihan lingkungan, pengelolaan sampah, hingga pengembangan tanaman obat keluarga (TOGA), menjadi sorotan utama.

Acara diawali dengan sambutan dari Lurah Benowo Drs Musthofa Kholil M.Si, yang mengapresiasi dedikasi dan kontribusi KSH dalam menjalankan tugas-tugas sosial kemasyarakatan. Dalam berbagai hal, Lurah Benowo menekankan bahwa keberadaan KSH sangat penting sebagai mitra pemerintah dalam mendukung program-program kesehatan di tingkat kelurahan.

“Kami sangat berterima kasih atas peran aktif KSH selama ini. Bapak dan Ibu sekalian adalah ujung tombak yang mampu menjangkau masyarakat secara langsung. Dengan komitmen kita bersama, saya yakin Kelurahan Benowo bisa menjadi wilayah yang lebih sehat dan bersih,” ujar Lurah Benowo dalam sambutannya.

Musim hujan yang sedang berlangsung menjadi perhatian utama dalam apel ini. Perwakilan dari Kasi Kesra Kecamatan Pakal mengingatkan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan untuk mencegah penyebaran penyakit yang sering muncul saat musim hujan, seperti Demam Berdarah Dengue (DBD).

“Kami ingin mengingatkan bahwa pencegahan DBD adalah tanggung jawab bersama. KSH harus terus mengedukasi masyarakat agar menjalankan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), terutama dengan menghilangkan tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk, seperti penampungan udara,” jelas perwakilan dari Kasi Kesra.

Pendekatan 3M, yaitu Menguras, Menutup, dan Mengubur barang bekas, kembali ditegaskan sebagai langkah utama yang harus terus disosialisasikan kepada masyarakat. Selain itu, pentingnya memeriksa potensi penampungan udara di sekitar rumah juga menjadi titik yang ditekankan.

Isu lain yang dibahas dalam apel ini adalah pengelolaan sampah. Koramil Benowo, yang turut hadir dalam apel ini, mengingatkan bahwa membuang sampah sembarangan tidak hanya mencemari lingkungan tetapi juga dapat menyebabkan banjir. Selain itu, sampah yang tidak dikelola dengan baik berpotensi menjadi sumber penyakit.

“Sampah yang dibiarkan menumpuk tidak hanya menjadi sumber bau tidak sedap, tetapi juga tempat berkembang biaknya bakteri, virus, dan berbagai patogen berbahaya. Kita harus mendorong masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya dan mengelola sampah organik serta non-organik dengan baik,” ujar perwakilan Koramil Benowo.

Terhadap pengelolaan sampah di rumah masing-masing. Inisiatif seperti daur ulang sampah organik menjadi kompos atau memanfaatkan sampah non-organik untuk kerajinan tangan diharapkan dapat membantu mengurangi beban sampah di lingkungan sekitar.

Sementara itu, Puskesmas Benowo Dr Aloysius Tri Joehanto M.H mengangkat isu pengembangan tanaman obat keluarga (TOGA) sebagai salah satu solusi sehat yang dapat diterapkan di tingkat rumah tangga. TOGA seperti jahe, kunyit, daun sirih, dan lidah buaya tidak hanya mudah ditanam tetapi juga memiliki manfaat kesehatan yang signifikan.

“Kami mengajak masyarakat melalui KSH untuk memanfaatkan lahan kosong di sekitar rumah dengan menanam tanaman TOGA. Selain menjadi obat tradisional yang ekonomis, tanaman ini juga dapat menjadi sumber ketahanan pangan keluarga,” terang perwakilan dari Puskesmas Benowo.

KSH diminta untuk terus mengedukasi masyarakat tentang manfaat tanaman TOGA dan cara menanamnya. Selain itu, program pengembangan pelatihan sederhana tentang pembuatan ramuan herbal dari TOGA juga diusulkan sebagai langkah lanjutan.

Semangat Gotong Royong dan Kolaborasi
Apel rutin ini menjadi momentum penting untuk memperkuat semangat gotong royong antara pemerintah, KSH, dan masyarakat. Seluruh peserta apel sepakat untuk terus bekerja sama dalam mewujudkan lingkungan yang bersih, sehat, dan nyaman untuk karir. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk Muspika, menjadi salah satu kunci keberhasilan program-program yang dijalankan.

“Kita tidak bisa bekerja sendiri. Gotong royong adalah kekuatan utama kita. Mari kita jadikan apel ini sebagai pengingat bahwa perubahan besar dimulai dari langkah-langkah kecil yang kita lakukan bersama,” ujar Lurah Benowo menutup kegiatan apel.

Kegiatan apel ini diakhiri komitmen bersama oleh seluruh anggota KSH untuk terus mengutamakan kesehatan masyarakat dan kebersihan lingkungan sebagai prioritas utama. Ke depannya, kegiatan serupa akan terus dilakukan dengan tema-tema yang relevan dan kebutuhan masyarakat yang terus berkembang.

Dengan semangat dan komitmen yang tinggi, KSH Kelurahan Benowo diharapkan mampu menjadi pelopor perubahan positif di masyarakat, terutama dalam menghadapi tantangan kesehatan dan lingkungan di musim hujan ini.(MSH/MWT)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *