Surabaya, Media Pojok Nasional –
Proses pengambilan PIN untuk Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) jenjang SMA/SMK di Jawa Timur menuai keluhan. Ratusan orang tua dan pelajar dilaporkan harus mengantre sejak subuh hanya untuk memperoleh PIN pendaftaran.
Wakil Ketua DPRD Jawa Timur, Deni Wicaksono, menanggapi kondisi tersebut dengan menyebut antrean panjang sebagai indikator buruknya efisiensi sistem layanan. Ia menyatakan bahwa di era digital, Pemerintah Provinsi Jawa Timur semestinya dapat menyediakan sistem yang sederhana, mudah diakses, terverifikasi, dan efisien.
“Antrean panjang menunjukkan betapa besar energi orang tua dan pelajar yang terkuras hanya untuk mengambil PIN,” ujar Deni dalam pernyataan resminya.
Ia menekankan pentingnya pembaruan sistem untuk meringankan beban tidak hanya bagi masyarakat, tetapi juga petugas sekolah yang terlibat dalam proses administratif. Deni meminta agar sistem ke depan dapat lebih ramah, sehat, dan efektif.
Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari Dinas Pendidikan Jawa Timur terkait respons terhadap desakan perbaikan sistem tersebut. (hamba Allah).
