Bangkalan, Media Pojok Nasional — Seluas enam ha (hektar) tersebar di Enam Desa di enam kecamatan yang berlokasi di Wilayah Kabupaten Bangkalan akan ditanami seratus dua puluh ribu pohon tembakau yang akan dilakukan oleh enam kelompok tani dengan beranggotakan tiga puluh empat petani.
Tembakau jenis (varietas) Prancak 95 ini akan mulai diproses penanamannya mulai akhir Bulai Mei yang akan ditanam secara serentak oleh 31 petani di Enam Desa yang berada pada enam kecamatan, enam desa itu yakni Desa Lomaer, Kecamatan Blega 6 petani, Desa Karangentang Kecamatan Kwanyar 4 petani, Desa Durjan, Kecamatam Kokop 13 petani, Desa Larangan Glintong Kecamatan Klampis 3 petani, Desa Jambu, kecamatan Burneh 3 petani dan di Desa Tanjung Bumi, Kecamatan Tanjung Bumi 5 petani dan akan dipanen pada Juli mendatang.
Optimisme Pemerintah Kabupaten Bangkalan pada pelaksanaan penanaman ribuan pohon tembakau yang akan menyerap anggaran APBD II TA 2025 Milyaran rupiah itu disampaikan Puguh Santoso Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan atau saat ini dikenal dengan Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan (DPKP) yang dipertegas oleh Abu Said, S.P M.M Kepala Bidang Tanaman Pangan bagi pihaknya Wilayah Bangkalan telah sukses menanam tembakau pada TA 2024 di Desa Alasraja, Kecamatan Blega.
“Waktu kemarin masa jabatan pak PJ Bupati itu petani kami yang menanam tembakau di Desa Alasrajah penjualannya per Kg laku hingga Rp 100 ribu, sehingga berbekal itu diantaranya kami optimis TA 2025 ini bisa capai target, yang tentunya itu semua kembali pada kekompakan para pihak terkait termasuk pada petaninya, kami pemerintah sebagai fasilitator,” ujar Said di Kantornya. Kamis (17/04) siang.
Untuk mencapai target produksi pertanian tembakau secara optimal tersebut Pemkab Bangkalan dari alokasi anggran 1,5 (Satu setengah) Milyar itu serapan pembelanjaannya selain akan memberikan pengadaan alat-alat penunjang seperti alsintan berupa handtraktor, sumur bor dalam, hand sprayer, kultivator, pupuk, obat-obatan, berupa benih juga pada pelaksanaannya akan dimulai dari sosialisasi pemberian bekal materi pada para petani dengan menghadirkan praktisi serta akademisi dibidang tembakau. (Anam)