Surabaya, media pojok nasional – Lambatnya pengerjaan proyek pemasangan box culvert dan peningkatan jalan di Raya Menganti lakarsantri, desa bringkang, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik, dikritis oleh seorang pengendara motor yang lewat dijalan tersebut, kritik ini bukan tanpa sebab akan tetapi yang dialami pengendara yang setiap harinya melewati jalan tersebut.
Menurutnya, dampak dari pengerjaan proyek tersebut, pengendara motor mengatakan, banyak pengendara motor yang jatuh akibat terpeleset lumpur yang meluber ke tengah jalan.
“Lumpurnya tebal menutupi aspal jalan tersebut, bahkan ban motor kesulitan melintasinya karena lumpur menempel di ban motor, dan jalannya juga licin, makanya banyak pengendara jatuh,” ungkapnya.
Dikatakan, lumpur berasal dari galian tanah yang hendak dipasang box culvert dan peningkatan jalan untuk dijadikan Jalan cor atau beton. Parahnya lagi, kontraktor pelaksana megabekan terhadap K3 (keselamatan dan kesehatan kerja) bahkan juga tidak bisa mengantisipasi serta mencari solusi dengan adanya kejadian-kejadian yang sering dialami pengendara motor yang lewat dan jatuh tersebut.

Harusnya kontraktor bisa memikirkan (memperhitungkan) matang-matang dalam bertindak supaya tidak merugikan masyarakat.
Kontraktor harus segera bertindak sebelum banyak lagi kecelakaan, untuk membersihkan lumpur yang meluber ke tengah jalan. Dan pasang rambu-rambu peringatan biar tidak menumpuk di tengah jalan.
kami amati juga, diduga pengurukan pemadatan serta peninggian jalan tidak memakai sirtu (pasir batu) melainkan tanah. pengawas proyek harus meninjau ke lokasi, dan segera bertindak serta ambil solusi.
“Ini menjelang akhir tahun dan tutup anggaran. Harusnya pekerjaan yang dibiayai APBD (anggaran pendapatan belanja daerah), sudah selesai semua terkecuali proyek dari anggaran multi years. Ini jalan provinsi dan proyeknya dari APBD provinsi. Harusnya sudah selesai. Dan disekitar lokasipun tidak nampak papan nama proyek tersebut, katanya.(Read)