Jombang, Media Pojok Nasional – Tim Silat NERO dari SMA Negeri Ngoro, Kabupaten Jombang, kembali mencatat sejarah gemilang di dunia olahraga pelajar. Di bawah asuhan pelatih Sulton, para pendekar muda ini tampil luar biasa dalam ajang Kejuraan Pencak Silat Madinah Van Java 2025 yang digelar di GOR Untung Suropati, Kota Pasuruan, pada 3–4 Oktober 2025. Kompetisi yang diikuti ratusan atlet dari berbagai daerah di Jawa Timur itu menjadi saksi ketangguhan dan semangat juang siswa-siswi Ngoro dalam mempertahankan warisan budaya bangsa lewat gelanggang silat.
Dari arena pertandingan, sorak kemenangan menggema saat nama-nama pemenang diumumkan. Pembayun (kelas XII-6) dan Fani (kelas X-3) sukses meraih Juara 1, membawa pulang medali emas dengan kebanggaan yang sulit digambarkan. Sementara itu, Fendrina (XI-2), Adellia (XI-7), Putri (X-2), dan Syiva (XII-4) juga tak kalah membanggakan dengan meraih Juara 2 di kelas masing-masing. Tak berhenti di situ, Ivo (X-7) dan Erlita (X-7) menambah daftar prestasi Tim NERO lewat torehan Juara 3, menegaskan bahwa setiap atlet dari SMA Negeri Ngoro mampu berprestasi di level kompetitif.
Pelatih Sulton mengaku terharu sekaligus bangga atas perjuangan anak didiknya. Ia menuturkan bahwa kemenangan tersebut bukanlah hasil yang datang secara tiba-tiba, melainkan buah dari latihan panjang, disiplin tinggi, dan mental pantang menyerah. “Anak-anak berjuang luar biasa. Mereka latihan pagi, sore, bahkan kadang malam. Tidak ada yang mudah, tapi semangat mereka luar biasa,” ujar Sulton usai pertandingan.
Kepala SMA Negeri Ngoro turut menyampaikan apresiasi dan rasa bangga kepada seluruh tim. Menurutnya, keberhasilan ini menunjukkan bahwa potensi siswa pedesaan tak kalah dengan sekolah-sekolah besar di kota. Ia berharap prestasi ini bisa menjadi motivasi bagi seluruh pelajar untuk terus mengembangkan bakat di bidang akademik maupun non-akademik. “Silat bukan hanya olahraga, tetapi juga pembentuk karakter. Nilai-nilai seperti hormat, tangguh, dan rendah hati harus terus dijaga,” ujarnya penuh semangat.
Prestasi Tim Silat NERO juga menjadi bagian dari kebangkitan olahraga bela diri tradisional di kalangan pelajar. Dalam konteks global, pencak silat kini tengah naik daun setelah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO. Di level dunia, Indonesia terus menorehkan prestasi, termasuk pada Kejuaraan Dunia Pencak Silat 2024 di Abu Dhabi yang diikuti lebih dari 50 negara dan menempatkan Indonesia sebagai juara umum. Momentum ini membuktikan bahwa silat bukan hanya tentang fisik dan teknik, tetapi juga tentang warisan budaya dan jati diri bangsa.
Dengan semangat yang sama, Tim Silat NERO bertekad melangkah lebih jauh. Setelah sukses di tingkat provinsi, mereka menatap kompetisi nasional dan internasional dengan keyakinan penuh. “Kami ingin membawa nama Jombang, Jawa Timur, dan Indonesia ke level yang lebih tinggi,” ujar Pembayun mewakili rekan-rekannya. Di tengah teriknya matahari dan peluh perjuangan, mereka membuktikan bahwa mimpi besar bisa lahir dari tekad kecil di sebuah sekolah negeri di Ngoro.
Red. Wj