Bangkalan, Media Pojok Nasional – Ribuan massa dari berbagai desa di Kabupaten Bangkalan memadati kantor pemerintah daerah pada Rabu (10/09), dalam aksi yang penuh amarah dan kekecewaan. Mereka datang bukan hanya untuk menyampaikan aspirasi, tetapi juga menagih janji Bupati Bangkalan, Lukman, yang dinilai selama ini banyak bicara namun minim aksi nyata.
Massa membawa spanduk dan poster bernada protes, sambil bergantian melakukan orasi yang keras dan menohok. Tuntutan yang mereka sampaikan mencakup perbaikan infrastruktur jalan yang rusak parah, layanan kesehatan yang masih jauh dari memadai, penyaluran bantuan sosial yang sering tidak tepat sasaran, serta penghapusan praktik tebang pilih dalam penegakan aturan.
Salah satu orator yang juga tokoh masyarakat Desa Lembung, Mak Isrok, memberikan peringatan keras kepada Bupati Lukman.
“Jika bupati tidak menepati janji dan hanya memberi harapan kosong, kami akan kembali turun ke jalan dengan jumlah massa tiga kali lipat lebih besar dari hari ini. Jangan main-main dengan aspirasi rakyat,” tegasnya yang langsung disambut teriakan dukungan massa.
Aksi ini sempat membuat lalu lintas di pusat kota Bangkalan lumpuh total selama beberapa jam. Meski demikian, situasi tetap terkendali berkat penjagaan ketat aparat kepolisian dan Satpol PP.
Bupati Lukman akhirnya keluar menemui massa setelah mereka terus mendesak untuk mendapatkan jawaban langsung. Dalam pernyataannya, Lukman mencoba meredam ketegangan dengan janji untuk menindaklanjuti seluruh tuntutan yang diajukan.
“Saya menerima dengan terbuka aspirasi panjenengan semua. Ini akan kami tindak lanjuti dengan serius, karena saya sadar jabatan bupati adalah amanah rakyat,” ujar Lukman di hadapan massa.
Namun, langkah itu belum cukup untuk meredakan kekecewaan warga. Sejumlah orator dan perwakilan demonstran menyatakan skeptis terhadap janji Lukman, mengingat banyak komitmen sebelumnya yang tak pernah direalisasikan.
Dokumen berisi tuntutan resmi kemudian diserahkan kepada Lukman dan ditandatangani sebagai bentuk kesediaan pemerintah daerah untuk menindaklanjuti. Tetapi, warga menegaskan bahwa tanda tangan di atas kertas bukanlah jaminan akan adanya perubahan nyata.
Gelombang aksi yang terjadi hari ini menjadi peringatan serius bagi Lukman. Jika pemerintahannya tetap berjalan lamban dan gagal merespons persoalan masyarakat, bukan tidak mungkin Bangkalan akan diguncang gelombang protes yang lebih besar dan lebih sulit dikendalikan.
Kini, bola berada di tangan Bupati Lukman — apakah ia akan bekerja dengan bukti nyata atau kembali memicu krisis kepercayaan publik yang bisa berujung pada kekacauan politik di Bangkalan.