290 Juta untuk Jalan 260 Meter di Kebontelukdalam, Efisiensi Konstruksi Dipertanyakan

Gresik, Media Pojok Nasional – Proyek pembangunan jalan aspal di Desa Kebontelukdalam, Kecamatan Sangkapura, Gresik, yang dibiayai Dana Desa tahun 2025 senilai Rp290 juta, menjadi sorotan tajam. Jalan tersebut memiliki panjang 260 meter, lebar 3,25 meter, dan tebal lapisan aspal 4 cm. Namun, nilai anggaran yang cukup besar memunculkan pertanyaan terkait efisiensi pelaksanaan dan transparansi anggaran.

Secara teknis, total luas permukaan jalan mencapai 845 m². Dengan ketebalan 4 cm, volume campuran aspal hotmix yang dibutuhkan sekitar 33,8 m³ atau setara 77,74 ton.

Mengacu pada standar HSPK dan SNI, pekerjaan pengaspalan hotmix AC-WC setebal 4 cm biasanya berkisar antara Rp160.000 hingga Rp200.000 per m². Dengan standar tersebut, total biaya seharusnya berada pada rentang Rp135 juta hingga Rp169 juta—selisih hingga lebih dari Rp120 juta dibandingkan anggaran Rp290 juta.

Dalam standar konstruksi jalan, proses tidak sebatas penghamparan aspal. Terdapat tahapan penting seperti: persiapan lahan, pemadatan subgrade, pemasangan agregat dasar (kelas B dan A), penyemprotan tack coat, hingga pemadatan akhir setelah penghamparan hotmix. Ketidakhadiran tahapan-tahapan tersebut dapat memengaruhi kualitas dan daya tahan jalan.

Yang lebih mengherankan, meskipun proyek ini tergolong baru rampung, di beberapa titik jalan sudah ditembus oleh tumbuhan liar dan rumput. Hal ini memperkuat dugaan bahwa struktur dasar jalan tidak dikerjakan secara optimal—bahkan bisa jadi tidak dikerjakan sama sekali.

Menanggapi sorotan ini, Kepala Desa Kebontelukdalam, Salaman, menyatakan bahwa informasi di papan proyek memang benar,

“Ya iya, di papan info itu benar, tapi rinciannya ada di RAB. Siapa yang bilang papan infonya keliru, Mas? Maksud saya, kalau di papan info ya sederhana itu infonya. Kalau di RAB, semua rinciannya tercover, termasuk estimasi lebar, tebal, dll,” ujarnya saat dikonfirmasi.

Meski demikian, Salaman tidak merinci secara gamblang komponen mana saja yang menelan anggaran hingga Rp290 juta, dan apakah struktur dasar jalan betul-betul telah dibangun sesuai spesifikasi teknis.

Publik kini menunggu transparansi RAB dan audit teknis terhadap pelaksanaan proyek ini, agar dana desa benar-benar digunakan untuk pembangunan yang berkelanjutan dan tidak berujung pada infrastruktur semu yang cepat rusak. (hamba Allah).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *