Sidak Kadisdik Bangkalan ke SDN Buduran Bukti Keseriusan Pemerintah dalam Pendidikan Pedesaan

Bangkalan, Media Pojok Nasional — Dunia pendidikan di pedesaan kerap menghadapi tantangan yang tak ringan, salah satunya terkait sarana dan prasarana belajar. Kasus proyek rehabilitasi tiga ruang kelas di UPTD SDN Buduran, Kecamatan Arosbaya, yang sempat mangkrak akibat kendala pembayaran upah tukang, menjadi contoh nyata bagaimana manajemen proyek yang lemah bisa berdampak langsung pada hak belajar anak-anak.

Langkah cepat Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Bangkalan, Yakub, S.Pd., M.M., untuk melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi Kamis (23/10) menunjukkan bahwa perhatian terhadap pendidikan bukan sekadar jargon, melainkan tindakan nyata. Dengan turun langsung meninjau kondisi ruang kelas yang belum rampung, berdialog dengan kepala sekolah dan warga, serta menegaskan komitmen memonitor proyek setiap hari, Yakub memberi pesan jelas: kelalaian rekanan tidak akan ditoleransi.

Opini publik selama ini memang menyoroti proyek mangkrak yang kerap terjadi akibat lemahnya pengawasan dan manajemen kontraktor. Kehadiran Kadisdik di lokasi bukan hanya soal menegakkan aturan kontrak, tapi juga memastikan hak anak-anak untuk belajar di fasilitas yang layak tidak diabaikan. Transparansi pun mendapat perhatian khusus, dengan penegasan pemasangan papan proyek agar masyarakat mengetahui detail pelaksana, anggaran, dan sumber dana.

Langkah ini patut diapresiasi karena menunjukkan bahwa pengawasan proyek pendidikan harus lebih dari sekadar administrasi di kantor. Pengawasan harian yang dijanjikan Yakub menjadi model pengelolaan proyek publik yang ideal: hadir di lapangan, cepat menindak permasalahan, dan memastikan kualitas hasil kerja. Kepala UPTD SDN Buduran dan Kepala Desa Buduran pun mengaku lega, menilai bahwa keseriusan ini memberi harapan bahwa pembangunan tidak akan terhenti lagi.

Namun, yang terpenting bukan sekadar hadirnya pejabat di lokasi proyek, melainkan keberlanjutan pengawasan dan akuntabilitas yang konsisten. Anak-anak di pedesaan tidak boleh menjadi korban birokrasi yang lamban atau kontraktor yang lalai. Proyek ini harus selesai tepat waktu dengan kualitas terbaik, agar hak belajar mereka tetap terjaga.

Sidak Kadisdik Bangkalan ke SDN Buduran adalah contoh nyata bagaimana kepemimpinan yang responsif dapat membuat perbedaan besar. Semoga langkah ini menjadi teladan bagi pengelolaan proyek pendidikan lainnya di seluruh kabupaten, bahwa pendidikan layak bukan hanya impian, tapi tanggung jawab bersama yang harus diwujudkan dengan tindakan nyata.
(Hanif)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *