Penghujung Pengabdian: Jejak Emas Drs. Tohir, M.M. di Hati Pendidikan dan Pers

Gresik, Media Pojok Nasional –
Di setiap masa, selalu ada sosok yang tidak hanya meninggalkan jabatan, tetapi meninggalkan jejak dalam nurani. Di penghujung tahun ini, langit pendidikan Kabupaten Gresik seakan redup sejenak, memberi ruang bagi sebuah perpisahan penuh makna, Drs. Tohir, M.M., Kepala SMA Negeri 1 Gresik sekaligus Ketua MKKS SMA Negeri Kabupaten Gresik, resmi menutup lembar panjang pengabdiannya.

Berpuluh tahun ia menapaki jalan sunyi seorang pendidik. Jalan yang tak selalu lurus, tapi penuh cinta, dedikasi, dan keikhlasan. Nama Tohir bukan sekadar deretan huruf dalam struktur birokrasi, melainkan denyut yang menghidupkan semangat di ruang-ruang kelas, di rapat-rapat MKKS, bahkan dalam percakapan ringan bersama wartawan yang datang tanpa janji.

Dalam kepemimpinan, ia memilih menjadi cahaya yang menuntun, bukan obor yang menyilaukan. Drs. Tohir, M.M. dikenal tenang, namun tegas; sederhana, namun sarat makna. Di balik tutur lembutnya, tersimpan keteguhan prinsip tentang bagaimana seorang guru bukan hanya pengajar, melainkan penanam nilai.

“Sekolah bukan sekadar tempat belajar, tapi ladang untuk menanam manusia,” demikian kalimat yang kerap ia ulang di berbagai forum MKKS, kalimat sederhana, tapi menyala dalam setiap kepala sekolah yang pernah mendengarnya.

Dalam setiap langkahnya, ia tak pernah menempatkan diri di atas siapapun. Ia berjalan sejajar dengan guru, siswa, dan rekan sejawatnya. Dalam ruang diskusi, ia lebih sering mendengarkan. Dalam perbedaan pandangan, ia menenangkan. Dalam setiap keputusan, ia menimbang dengan nurani.

Bagi kalangan media, Drs. Tohir, M.M. bukan hanya narasumber, ia adalah sahabat dalam berpikir, berdiskusi, dan mencari makna di balik kebijakan.
Ia menyambut wartawan dengan keterbukaan, menjawab dengan kejujuran, dan menutup pertemuan dengan tawa hangat. Tak jarang, obrolan ringan di ruang kepala sekolah itu berujung pada renungan mendalam tentang arah pendidikan bangsa.

Dari sanalah lahir rasa hormat yang tulus dari kalangan pers, sebab Tohir tidak pernah melihat media sebagai lawan, melainkan rekan seperjuangan dalam misi mencerdaskan publik.

Kini, ketika masa purna tugas tiba, tidak ada gemuruh upacara besar, hanya keheningan yang menyentuh. Senja datang perlahan, mengantar seorang pemimpin yang menutup perjalanan panjangnya dengan senyum dan doa.

Asam, manis, pahit, getir, semua telah ia jalani dengan kesabaran seorang guru sejati. Dan kini, di ujung jalan pengabdian itu, tersisa kenangan yang tak lekang: nasihat yang hidup di kepala, keteladanan yang tertanam di hati, dan jejak yang akan terus menyala dalam sejarah pendidikan Gresik.

Ia mungkin telah melepas seragam dinasnya, tapi semangatnya akan terus berkibar di setiap kelas, di setiap rapat MKKS, dan di setiap ruang redaksi yang pernah merasakan kehangatannya.

Media Pojok Nasional, bersama seluruh insan pendidikan, menyampaikan rasa hormat yang sedalam-dalamnya kepada Drs. Tohir, M.M.
Atas pengabdian panjang yang telah menyalakan banyak hati, atas ketulusan yang telah menjadi teladan, dan atas kebijaksanaan yang menjembatani banyak perbedaan.

Selamat menempuh masa purna, Pak Tohir.
Semoga hari-hari ke depan penuh kebahagiaan bersama keluarga tercinta. Karena sejatinya, pengabdian seorang pendidik tidak pernah benar-benar berakhir, ia hanya berubah bentuk, menjadi cahaya yang terus menerangi generasi berikutnya.

“Selamat purna tugas, Pak Tohir. Engkau berhenti bekerja, tapi tidak berhenti menginspirasi.”
(hambaAllah).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *