Surabaya, Media Pojok Nasional – Jumat, 24 Januari 2025,
Untuk membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat prasejahtera, Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat (IPSM) Kota Surabaya menggelar program pemberian tubuh buatan. Acara yang berlangsung selama dua hari, pada Kamis dan Jumat, 23 dan 24 Januari 2025, bertempat di Masjid Cheng Ho, Jalan Gading 2, Ketabang, Kecamatan Genteng, Surabaya.
Program ini bertujuan memberikan bantuan berupa tubuh buatan, seperti kaki atau tangan prostetik, kepada masyarakat prasejahtera yang membutuhkan. Langkah ini merupakan wujud nyata kepedulian IPSM terhadap masyarakat yang mengalami keterbatasan fisik akibat berbagai kondisi, baik bawaan lahir maupun akibat kecelakaan.
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari tersebut dihadiri oleh 120 orang penerima manfaat dari berbagai wilayah di Surabaya. Peserta mayoritas merupakan masyarakat prasejahtera yang tidak mampu membeli tubuh buatan karena keterbatasan ekonomi.
“Program ini benar-benar membantu kami yang tidak memiliki kemampuan untuk mendapatkan tubuh buatan. Dengan adanya kaki buatan ini, saya berharap bisa kembali beraktivitas dengan lebih baik,” ujar salah seorang penerima manfaat yang selama bertahun-tahun kesulitan bergerak akibat kehilangan salah satu kakinya.

Koordinator IPSM Kota Surabaya, dalam sambutannya, menyampaikan bahwa program ini merupakan bagian dari misi IPSM untuk mendukung pemulihan dan pemberdayaan masyarakat prasejahtera.
“Kami memahami bahwa keterbatasan fisik tidak hanya berdampak pada mobilitas seseorang, tetapi juga pada aspek psikologis dan ekonominya. Oleh karena itu, kami hadir untuk memberikan solusi konkret melalui pendampingan dan bantuan tubuh buatan ini,” jelasnya.
Antusiasme masyarakat yang hadir, serta dukungan berbagai pihak yang memungkinkan terselenggaranya kegiatan ini. “Kami berharap, bantuan ini dapat memberikan manfaat nyata dan membantu mereka kembali produktif dalam kehidupan sehari-hari,” tambahnya.
Program ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, termasuk lembaga sosial, pemerintah daerah, dan komunitas peduli disabilitas di Surabaya. Proses pendataan calon penerima manfaat dilakukan secara teliti untuk memastikan bantuan tepat sasaran.
“Pendampingan kami tidak berhenti pada pemberian tubuh buatan saja. Ke depan, kami akan terus menjaga kondisi penerima manfaat dan memberikan bimbingan agar mereka dapat mengoptimalkan penggunaan tubuh buatan ini,” ujar salah satu pendamping dari IPSM.
Bagi masyarakat prasejahtera, tubuh buatan bukan sekadar alat bantu, melainkan harapan baru untuk melanjutkan hidup dengan lebih baik. Salah satu penerima manfaat, yang juga seorang buruh harian, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas bantuan ini. “Dengan kaki buatan ini, saya bisa kembali bekerja dan mendukung keluarga saya. Terima kasih kepada IPSM dan semua pihak yang peduli pada kami,” katanya dengan mata berkaca-kaca.
Acara ini juga mendapat respon positif dari masyarakat sekitar. Banyak yang berharap agar program serupa dapat terus dilakukan untuk menjangkau lebih banyak orang yang membutuhkan.

IPSM Kota Surabaya berkomitmen untuk terus melaksanakan program-program sosial yang memberikan dampak langsung bagi masyarakat prasejahtera. Dengan dukungan semua pihak, IPSM berharap dapat menjangkau lebih banyak orang yang membutuhkan bantuan, tidak hanya di Surabaya tetapi juga di wilayah lainnya.
Program ini menjadi bukti nyata bahwa dengan gotong royong dan kepedulian, keterbatasan tidak akan menjadi penghalang untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik bagi semua.(MSH)