Menyambut 2026, Anam “Pejalan” Ajak Jurnalis Bangkalan Tetap Setia pada Kebenaran

Bangkalan, Media Pojok Nasional – Pergantian tahun selalu membawa harapan baru, namun bagi insan pers, ia juga menjadi ruang hening untuk bercermin. Di ambang Tahun Baru 2026, Syaiful Anam S.Pd, Ketua Perkumpulan Jurnalis Bangkalan (PJB) yang akrab disapa “Pejalan”, menyampaikan pesan yang sederhana namun dalam: jurnalis harus tetap berjalan, meski medan kerap terjal.

Anam menyebut, sepanjang 2025 para jurnalis Bangkalan telah melewati banyak peristiwa dari liputan pelayanan publik, dinamika birokrasi, hingga denyut kehidupan masyarakat kecil yang kerap luput dari perhatian. Di balik berita-berita itu, ada jurnalis yang bekerja dalam senyap, berpacu dengan waktu, kadang tanpa sorotan, namun tetap setia pada fakta.
“Pers bukan sekadar pencatat peristiwa. Ia adalah penjaga akal sehat publik,” ujar Anam, Rabu (31/12/2025) malam.

Ia menegaskan, tantangan pers di era digital semakin kompleks. Arus informasi yang deras sering kali menekan jurnalis untuk cepat, bahkan tergoda untuk abai pada kedalaman dan verifikasi. Namun justru di situlah, menurutnya, integritas diuji.
“Kecepatan tidak boleh mengalahkan kebenaran. Viral tidak selalu berarti benar,” tuturnya dengan nada tenang.

Sebagai sosok yang dikenal dekat dengan jurnalis lapangan, Anam juga menyinggung pentingnya solidaritas. Baginya, perbedaan media, platform, maupun afiliasi tidak seharusnya memecah persaudaraan profesi. Sebab ketika satu jurnalis terintimidasi, yang lain sejatinya ikut terancam. “Jurnalis harus saling menjaga. Bukan saling menjatuhkan,” katanya.

Dihadapan momentum tahun baru, Anam turut menyampaikan harapan kepada pemerintah daerah dan aparat agar memandang pers sebagai mitra demokrasi. Kritik, kata dia, bukan ancaman, melainkan cermin untuk memperbaiki diri.

“Pers yang sehat lahir dari pemerintah yang terbuka,” ucapnya singkat.

Menutup pernyataannya, Anam mengajak insan pers Bangkalan untuk tetap berpihak pada kepentingan publik di tahun 2026 terutama pada suara-suara kecil yang sering tak terdengar. Ia berharap, pers Bangkalan kian dipercaya, bermartabat, dan mampu menjadi jembatan antara rakyat dan kekuasaan.

“Tahun boleh berganti, teknologi boleh berubah. Tapi keberpihakan pada kebenaran dan rakyat kecil tidak boleh bergeser. Kita tetap berjalan,” pungkas Anam ‘Pejalan’.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *