Surabaya, media pojok nasional – Dalam acara tersebut yang hadir camat Pakal Dedi Syahrial Kusuma SH
Lurah Babat Jerawat: Darmawan
Danramil Benowo: Agung
Kanit Intelkam Pakal: Ruslan
Kepala Puskesmas Benowo : dr. Jose (joe)
Staf KUA Benowo
Bhabinkamtibmas Kel. Bajer
Babinsa Kel. Bajer
Ketua RW 01 sd 14
Ketua LPMK
Ketua Pokmas Kel. Bajer
Tokoh Masyarakat
Tokoh Agama
Forkom Kel. Bajer, bertempat di Aula kantor kecamatan Pakal Surabaya (29/10/2024)
Dalam sesen dialog banyak yang dibicarakan baik mengenai pembagunan jalan, infrastruktur yang mendesak, fasilitas umum, dan masih banyak yang lain nya.
Camat Pakal Deddy Syahrial Kusuma SH menyatakan, infrastruktur yang baik sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Ucapnya.
Penjelasan ini penting untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai prioritas pembangunan yang diambil oleh pemerintah dan menjelaskan alasan di balik keputusan tersebut.
Ketua Pokmas menambahkan bahwa mereka tidak pernah memberikan uang atau hadiah kepada Ketua RW, RT, atau Lurah. Malahan, Ketua RW dan RT seringkali mengeluarkan biaya pribadi untuk konsumsi tukang yang terlibat dalam proyek-proyek tersebut. Klarifikasi ini penting untuk meredakan ketegangan dan menghilangkan stigma negatif yang dapat mempengaruhi kepercayaan masyarakat.
Dengan adanya alokasi untuk pemberdayaan, diharapkan masyarakat dapat terlibat aktif dalam berbagai program, mulai dari pelatihan keterampilan hingga kegiatan sosial yang bermanfaat. Penjelasan ini berisi untuk menunjukkan transparansi.
Para Ketua RW sepakat bahwa kolaborasi antara mereka dan pemerintah sangat diperlukan untuk menyelesaikan berbagai tantangan yang ada. Mereka berkomitmen untuk terus menyampaikan komunikasi yang baik dengan warga agar semua permasalahan dapat teridentifikasi dan terselesaikan.
Dalam usulan yang lain tentang jalan tembus alternatif ditimur rel KA ketimur SMAN 12 dan jalan putar balik saat ini yang didepan toko Remaja segera dipecakan permasalahan ini agar masyarakat aktivitas tidak terganggu.
Lain halnya dengan usulan LPMK tentang rencana mendirikan gedung serbaguna di lahan Pemkot Surabaya eks kolam pancing. Dalam hal ini usulan ditolak oleh pihak pemerintah kota dikarenakan sesuai rencana walikota Surabaya akan dibangun sebagai Bozem untuk mengurangi dampak banjir yang sering terjadi dimusim hujan. Bozem tersebut akan dianggarkan dan dikerjakan pada tahun 2025 mendatang. Dikarenakan dana tahun ini masih diprioritaskan untuk pengembangan komplek GBT.
Melalui dialog ini, terlihat tidak adanya komitmen bersama dalam mengatasi isu-isu yang berkembang, serta upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui infrastruktur pembangunan yang tepat dan pemberdayaan yang menyeluruh. Dialog semacam ini sangat penting untuk menciptakan hubungan yang harmonis antara pemerintah dan masyarakat, serta untuk memastikan semua suara masyarakat didengar dan diakomodasi dalam masyarakat.
Dialog ditutup dengan kesepakatan untuk terus melanjutkan komunikasi dan kolaborasi dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Semua peserta menyadari pentingnya dialog seperti ini untuk menciptakan hubungan yang harmonis dan memastikan semua suara masyarakat didengar dan diakomodasi. Melalui dialog ini, diharapkan dapat terbentuk komitmen bersama dalam mengatasi isu-isu yang berkembang, serta upaya untuk meningkatkan kesejahteraan melalui pembagunan yang tepat.(ADR)