Jalan Puter Balik Babat Jerawat Dinonfungsikan Secara Permanen, Pengendara Wajib Berputar di Pawon Deso

Surabaya, media pojok nasional – Mulai Rabu, 13 November 2024, jalan puter balik yang mengarah ke Babat Jerawat, Kukun, Langkir, dan Bukit Palma secara resmi dinonfungsikan secara permanen oleh pemerintah daerah setempat. Keputusan ini diambil setelah berbagai pertimbangan mengenai keamanan dan izin lalu lintas di sekitar area tersebut. Sebelumnya, jalan ini menjadi akses langsung bagi pengendara yang ingin menuju beberapa wilayah penting di Babat Jerawat dan sekitarnya. Namun, setelah melihat sejumlah masalah yang timbul akibat penggunaan yang tidak sesuai.

Langkah penutupan ini bukanlah yang pertama kali dilakukan. Sebelumnya, pemerintah telah mencoba menutup jalan sementara tersebut, terutama pada jam-jam sibuk atau saat lalu lintas padat. Namun, penutupan usaha sementara ini sering kali tidak berhasil. Banyak pengendara yang nekat membuka paksa blokade yang dipasang, bahkan melepas pembatas jalan demi menggunakan akses putar balik tersebut. Tindakan ini mengakibatkan situasi lalu lintas semakin kacau dan sering kali memicu kecelakaan ditempat.

Menurut data Dinas Perhubungan, kejadian kecelakaan di titik putar balik ini cukup tinggi. Banyak kasus kecelakaan yang melibatkan pengendara yang berusaha memotong jalur atau melawan arah di jalan tersebut. Tidak hanya pengendara roda dua, kecelakaan juga sering melibatkan mobil pribadi, bahkan kendaraan besar seperti truk dan bus. Faktor ini menjadi salah satu alasan kuat mengapa pemerintah merasa perlu menutup akses putar balik ini secara permanen.

Untuk mendukung kebijakan baru ini, pemerintah telah menetapkan titik putar balik baru bagi pengendara yang hendak menuju Babat Jerawat, Kukun, Langkir, dan Bukit Palma. Pengendara kini diwajibkan berputar di lokasi yang lebih aman, yaitu di depan rumah makan Pawon Deso, yang posisinya dianggap lebih strategis dan memungkinkan kontrol lalu lintas yang lebih baik. Meski rute ini sedikit berputar dan memerlukan waktu tambahan, pemerintah menilai keputusan ini akan memberikan dampak positif dalam jangka panjang.

Sebagai bagian dari penerapan kebijakan, pemerintah juga melakukan serangkaian sosialisasi kepada warga sekitar dan pengguna jalan. Pemasangan rambu-rambu lalu lintas serta papan petunjuk telah dilakukan agar pengendara tidak merasa kebingungan dengan perubahan ini. Petugas dari Dinas Perhubungan juga ditempatkan di area tersebut untuk waktu sementara guna membantu mengarahkan pengendara dan memastikan kepatuhan terhadap peraturan baru.

Kepala Dinas Perhubungan mengungkapkan, “Kami telah mempertimbangkan berbagai aspek, mulai dari keselamatan pengguna jalan hingga dampak sosialnya. Penutupan permanen ini adalah langkah terakhir setelah berbagai upaya sebelumnya tidak memberikan hasil yang memadai. Kami harap, dengan penutupan permanen ini, angka kecelakaan dapat ditekan.

Pemerintah juga mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk mematuhi aturan yang sudah ditetapkan ini dan tidak lagi mencoba membuka blokade jalan yang sudah dipasang. Selain dapat membahayakan diri sendiri, tindakan membuka paksa jalur putar balik ini juga membahayakan pengguna jalan lain.

Beberapa warga di sekitar lokasi menyampaikan pendapat beragam terkait penutupan ini. Sebagian besar masyarakat mendukung langkah pemerintah, terutama mereka yang tinggal di sekitar wilayah tersebut, karena merasa lebih nyaman dan aman dengan adanya penutupan ini. Salah satu warga, Bapak Hendro, menyatakan, “Kami merasa lebih tenang, karena dulu sering ada pengendara yang melawan arah dan membahayakan orang lain. Dengan adanya penutupan ini, jalan jadi aman.

Namun, tidak sedikit pula pengendara yang mengeluhkan kebijakan ini karena harus menempuh jarak lebih jauh. Banyak pengendara yang merasa bahwa rute baru ini membuat mereka kehilangan waktu, terutama bagi mereka yang memiliki jadwal padat. Namun, pemerintah tetap berpegang pada keputusan ini dan menegaskan bahwa keselamatan jauh lebih penting daripada keselamatan.

Dengan diberlakukannya penutupan permanen ini, pemerintah berharap bisa menciptakan kondisi lalu lintas yang lebih aman dan tertib di kawasan Babat Jerawat dan sekitarnya. Keputusan ini diambil dengan tujuan jangka panjang untuk menekan angka kecelakaan dan mengurangi kemacetan yang selama ini sering terjadi. Dinas Perhubungan akan terus melakukan evaluasi untuk memastikan bahwa kebijakan ini berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat(ADR/MSH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *