Gresik,Media Pojok Nasional –
Kinerja hebat tidak selalu lahir dari panggung. Kadang justru lahir dari ruang-ruang sunyi, di mana kerja nyata berbicara lebih lantang daripada seribu kata. Itulah wajah BPBD Kabupaten Gresik di bawah komando Sukardi, S.Sos., M.M.
BPBD Gresik hari ini bukan sekadar lembaga penanganan bencana. Ia telah menjelma menjadi institusi manajemen risiko yang modern, sigap, dan visioner.
Puncak pengabdian itu terlihat jelas saat gempa bumi mengguncang Pulau Bawean. Saat sebagian besar mata menunggu, BPBD Gresik justru sudah bergerak. Menembus laut, mendirikan posko, mendistribusikan logistik, mendampingi korban, melakukan trauma healing, hingga menyiapkan hunian darurat. Semua dijalankan tanpa jeda.
Namun Gempa Bawean hanyalah satu fragmen dari kerja besar mereka. Dalam keseharian, BPBD Gresik berjibaku menghadapi ancaman banjir, puting beliung, kekeringan, dan dinamika cuaca ekstrem. Tidak hanya menanggulangi, tapi juga membangun ketahanan masyarakat lewat program Desa Tangguh Bencana, edukasi, simulasi, hingga sistem peringatan dini.
Cara kerja mereka sederhana: hadir sebelum bencana, kuat saat bencana, dan tetap ada setelah bencana.
Hari ini, BPBD Gresik berdiri sebagai simbol bahwa birokrasi bukan sekadar rutinitas. Ia bisa menjadi alat perubahan, benteng kemanusiaan, dan garda ketangguhan.
Karena bagi BPBD Gresik, bekerja bukan untuk dilihat. Bekerja adalah kewajiban — agar Gresik tetap aman, tetap kuat, tetap siap menghadapi apapun. (hamba Allah).