Jawa Timur, Media Pojok Nasional –
Media sosial kembali menjadi ruang lahirnya kisah inspiratif yang menyentuh sisi kemanusiaan. Sebuah video yang beredar luas memperlihatkan ketulusan seorang istri dalam mendukung hobi suaminya sebagai pecinta burung kicau, meski hidup dalam keterbatasan ekonomi. Tanpa disangka, rekaman sederhana tersebut viral dan menyedot perhatian publik.
Dalam video tersebut tergambar perjuangan sebuah keluarga kecil. Sang suami tetap menekuni hobi burung kicau dengan dukungan penuh dari istrinya. Bahkan, saat hendak berangkat ke arena perlombaan kicau burung, pasangan suami istri itu bersama anaknya rela menempuh perjalanan menggunakan sepeda pancal atau sepeda angin. Tidak ada keluhan, tidak ada tuntutan, yang tampak hanyalah kebersamaan dan keyakinan bahwa setiap usaha yang dijalani dengan ikhlas memiliki makna.
Potret kesederhanaan itu menyentuh hati banyak warganet. Berbagai pecinta kicau mania dari sejumlah daerah kemudian beramai-ramai memberikan donasi sebagai bentuk empati dan solidaritas. Bantuan yang mengalir tidak hanya berupa uang tunai, tetapi juga barang bernilai guna tinggi, termasuk satu unit sepeda motor yang dinilai sangat membantu mobilitas keluarga tersebut ke depan.
Kisah ini seolah mengingatkan banyak orang untuk menundukkan kepala dan merenung: lihatlah, ketika Allah berkehendak memberi rezeki, jalan-Nya tidak selalu datang dari arah yang disangka. Bukan dari kemewahan, bukan pula dari sorotan, melainkan dari ketulusan, kesabaran, dan hati yang ikhlas menjalani hidup apa adanya. Dari langkah sederhana mengayuh sepeda angin, terbuka pintu rezeki yang jauh lebih luas.
Fenomena ini menjadi penegas bahwa media sosial tidak selalu identik dengan hiruk-pikuk sensasi. Di tengah arus informasi yang cepat dan sering kali bising, masih ada ruang bagi kisah-kisah jujur yang menyalakan empati kolektif. Dari sebuah video sederhana, lahir gelombang kebaikan, membuktikan bahwa nilai ketulusan dan kebersamaan tetap hidup dan menemukan jalannya sendiri. (hambaAllah).
