Gresik,Media Pojok Nasional –
Mantan Kepala Desa Sukoanyar, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik, Suliadi, kembali menjadi sorotan setelah membagikan story WhatsApp pribadi yang memadukan humor ringan dengan ketenangan khas seorang tokoh desa yang dihormati. Dalam unggahan tersebut, Suliadi terlihat duduk santai di dalam mobil, berkacamata gelap, dengan barisan kata berbahasa Jawa yang disusun sederhana namun mengena.
Story itu berisi pantun kecil disertai candaan bahwa dirinya tengah “menuju Surabaya untuk ngamen” dan akan memberi kabar “jika sudah menjadi artis.” Candaan itu tidak sekadar menghibur; ia mencerminkan kepribadian Suliadi yang mampu menertawakan diri sendiri tanpa kehilangan wibawa, sebuah sifat yang di banyak budaya dianggap sebagai tanda kecerdasan sosial.
Bagi warga, humor Suliadi terasa akrab. Bagi para pengamat komunikasi, cara bicaranya menunjukkan kematangan: ia hadir sebagai tokoh yang tetap dekat dengan masyarakat, tidak dibuat-buat, dan tetap menjaga martabatnya. Kesederhanaannya justru menjadi daya tarik, menghadirkan senyum tanpa harus menyinggung siapa pun.
Pengamat lokal menilai unggahan semacam ini sebagai contoh bahwa komunikasi pemimpin setelah masa jabatan tidak harus kaku atau formal. Sebuah story WhatsApp yang ringan bisa menjadi jembatan emosional yang menjaga hubungan dengan masyarakat, sekaligus menunjukkan bahwa pemimpin desa pun dapat menghadirkan kelas dalam kesederhanaannya.
Pada akhirnya, humor elegan Suliadi tidak hanya menghibur, tetapi juga memperlihatkan bentuk kepemimpinan yang membumi: mampu dekat dengan warga, namun tetap membawa ketenangan dan kehormatan. Sebuah kombinasi yang membuat unggahan singkat itu terasa ringan untuk dibaca, namun cukup berkelas untuk dihargai kalangan mana pun.
Red. Hamba Allah
