Bangkalan, Media Pojok Nasional – Pemerintah Desa Batonaong, Kecamatan Arosbaya, Kabupaten Bangkalan, menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes) pada 12 November 2025.
Kegiatan ini menjadi wadah strategis bagi seluruh elemen masyarakat untuk menyusun arah pembangunan tahun 2026, dengan fokus pada peningkatan layanan kesehatan, keamanan lingkungan, dan kesejahteraan masyarakat desa.
Dalam sambutannya, Camat Arosbaya, Dedeng Suprapto, mengapresiasi langkah Pemerintah Desa Batonaong yang aktif melibatkan seluruh unsur dalam perencanaan pembangunan.
“Musrenbangdes ini menunjukkan semangat kolaborasi yang kuat antara pemerintah desa, lembaga, dan masyarakat. Dengan sinergi seperti ini, arah pembangunan akan lebih jelas dan hasilnya dapat dirasakan langsung oleh warga,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Desa Batonaong, Badrun, menegaskan bahwa pemerintah desa berkomitmen menjadikan sektor kesehatan dan kesejahteraan sebagai prioritas utama.
“Kami ingin memastikan program pembangunan benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat. Peningkatan layanan kesehatan, pemberdayaan ekonomi, dan perbaikan infrastruktur akan menjadi fokus kami ke depan,” tegasnya.
Dari unsur keamanan, Kapolsek Arosbaya,Sys Eko, mengingatkan pentingnya menjaga kondusivitas desa agar seluruh program berjalan lancar.
“Kami mengajak masyarakat Batonaong untuk tetap menjaga keamanan lingkungan. Ketertiban dan kekompakan warga merupakan fondasi utama dalam mempercepat pembangunan,” tuturnya.
Senada dengan itu, Danramil Arosbaya, Moh Dori, menyampaikan komitmen TNI dalam mendukung upaya pembangunan dan ketahanan sosial di tingkat desa.
“TNI akan selalu hadir bersinergi dengan pemerintah desa dan masyarakat. Gotong royong dan rasa tanggung jawab bersama menjadi kunci keberhasilan pembangunan,” katanya.
Selanjutnya, Perwakilan UPT Puskesmas Tongguh Arosbaya, Bibi Hoiriyah, S.ST, memaparkan kondisi terkini layanan kesehatan di Desa Batonaong.
Ia menjelaskan bahwa desa ini memiliki 1 unit Ponkesdes (Pondok Kesehatan Desa) yang didukung oleh dua tenaga kesehatan, yaitu 1 bidan dan 1 perawat.
Pelayanan meliputi pelayanan kesehatan dasar, serta pendekatan siklus hidup dari ibu hamil hingga lansia melalui Posyandu ILP (Integrasi Layanan Primer) dengan 3 posyandu aktif dan 8 kader posyandu.
Data tahun 2025 menunjukkan 48 ibu hamil, 42 bayi baru lahir, dan kasus stunting nihil. Program UHC (Universal Health Coverage) tetap berjalan dengan ketentuan wajib memiliki KTP domisili Bangkalan dan terdaftar di faskes wilayah kerja Puskesmas Tongguh.
Bibi juga mengingatkan masyarakat agar waspada terhadap penyakit musiman dan endemis, seperti DBD dan diare, serta pentingnya meningkatkan cakupan imunisasi yang masih rendah di Batonaong.
“Masyarakat harus aktif menjaga kebersihan, menerapkan PHBS, dan memantau jentik secara berkala. Ini langkah sederhana namun sangat penting,” jelasnya.
Ia juga mengusulkan beberapa program untuk tahun mendatang, antara lain pemberian PMT (Pemberian Makanan Tambahan) bagi balita, pemberian honor bagi kader posyandu, serta pengadaan alat fogging untuk pencegahan DBD.
Menutup sesi kesehatan, Nurul Juriyah dari KB Arosbaya menegaskan bahwa program Keluarga Berencana berperan penting dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga dan mencegah stunting.
“KB bukan sekadar mengatur kelahiran, tetapi membangun keluarga yang sehat dan sejahtera. Kami berharap masyarakat Batonaong terus aktif berpartisipasi dalam program KB,” ujarnya.
Dengan dukungan lintas sektor — pemerintah desa, tenaga kesehatan, aparat keamanan, dan masyarakat — Musrenbangdes Batonaong 2025 diharapkan dapat menjadi tonggak menuju desa yang sehat, aman, dan mandiri.
(Hanif)
