Morowali Utara, Sulawesi Tengah, Media Pojok Nasional – Di tengah hiruk pikuk klaim keberhasilan penegakan hukum lingkungan, kenyataan pahit justru membayangi Cagar Alam Taronggo di Kabupaten Morowali Utara (Morut).
Kawasan konservasi yang seharusnya menjadi benteng terakhir keanekaragaman hayati ini kini sekarat, digerogoti oleh pembalakan liar yang brutal dan terorganisir.

Aksi ini bukan hanya mencoreng wajah penegakan hukum, tetapi juga menelanjangi dugaan kemandulan dan pembiaran yang dilakukan oleh Balai Penegakan Hukum (Gakkum) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Wilayah Sulawesi (berkedudukan di Palu).

Pembalakan Brutal dan Keheningan yang Mencurigakan
Saksi mata di lapangan melaporkan pemandangan yang memilukan: truk-truk pengangkut kayu ilegal beroperasi siang dan malam, seolah tak ada hukum yang berlaku.
Jaringan kejahatan ini bekerja secara sistematis, memanfaatkan makelar dan diduga kuat melibatkan oknum aparat. Keberanian mereka adalah cerminan ironis dari kegagalan Balai Gakkum yang seharusnya menjadi garda terdepan.
Keheningan pihak Balai Gakkum menambah kecurigaan publik bahwa ada sesuatu yang disembunyikan.
“Kami sudah berulang kali melaporkan, tapi tidak ada respons serius. Mereka seolah sengaja membiarkan aksi ini terjadi,” ujar seorang aktivis lingkungan dengan nada penuh kekecewaan.
Pernyataan ini bukan sekadar tudingan, melainkan sebuah jeritan frustrasi atas dugaan kolusi yang membuat Balai Gakkum Wilayah Sulawesi seakan ‘tutup mata’ terhadap kehancuran yang terjadi di depan mata mereka.
Tuntutan Keras dan Ancaman Bencana
Kehancuran Cagar Alam Taronggo adalah bom waktu Hutan gundul adalah pintu gerbang menuju bencana ekologis, mulai dari longsor hingga banjir bandang yang akan merenggut nyawa dan harta benda.
Masyarakat menuntut agar Balai Gakkum KLHK Palu segera bertindak. Mereka tidak hanya harus menangkap para pelaku di lapangan, tetapi juga membongkar jaringan pembalakan liar ini sampai ke akar-akarnya, termasuk menyeret para makelar dan oknum aparat yang terlibat ke meja hijau.
Publik menunggu jawaban. Akankah Balai Gakkum KLHK Palu menunjukkan taringnya, ataukah Cagar Alam Taronggo akan menjadi monumen bisu atas kegagalan penegakan hukum di negeri ini?
Keheningan mereka adalah bukti yang paling vokal, dan setiap hari yang berlalu adalah langkah menuju kehancuran total.
Red.