Wartawan Diusir dari SMAN 2 Mojokerto Saat Konfirmasi, Cekcok Terekam Kamera — Kacabdin : “Cooling Down Dulu”

Mojokerto, Media Pojok Nasional –
Upaya konfirmasi jurnalistik yang dilakukan seorang wartawan di SMAN 2 Mojokerto berujung pada insiden pengusiran. Peristiwa tersebut terekam dalam video berdurasi 39 detik dan menyebar cepat di media sosial pada Rabu (16/7/2025). Dalam rekaman, terlihat cekcok terjadi antara wartawan dan seorang pria yang diduga guru, di ruang tunggu sekolah.

Wartawan tersebut diketahui datang untuk mencari Kepala Sekolah guna meminta klarifikasi atas sebuah persoalan. Namun setibanya di sekolah, ia hanya bertemu dengan Humas dan beberapa guru. Dalam komunikasi melalui pesan WhatsApp dengan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Mojokerto, Mudianto, wartawan itu menyatakan bahwa dirinya telah mencoba melakukan konfirmasi secara baik-baik.

“Gak pak.. ketemu humas dan saya mencoba konfirmasi baik-baik, malah ‘marah-marah’ dan saya diusir 3 orang guru,” tulis pesan wartawan tersebut kepada Kacabdin.

Petugas keamanan sekolah yang terekam dalam video kemudian masuk dan menggandeng wartawan keluar dari ruangan. Pengusiran terjadi di ruang tunggu, area resmi penerima tamu di lingkungan sekolah negeri.

Menanggapi peristiwa ini, Mudianto menyarankan agar situasi tidak diperkeruh.

“Yo barangkali sambil nunggu ketemu KS-nya ditunggu dulu… Nanti malah tidak baik bagi semuanya.”

Namun wartawan tersebut membalas tegas, menekankan bahwa ia sudah menunjukkan itikad baik untuk menunggu, namun tetap diusir tanpa alasan yang jelas.

“Pak, mungkin saya tadi itu nunggu baik-baik… kok malah diusir… ini menyangkut marwah insan pers, pak.”

Mudianto lantas menutup dengan pesan singkat, “Ya cooling down dulu ya…”

Hingga berita ini diturunkan, Kepala SMAN 2 Mojokerto belum dapat ditemui. Tidak ada keterangan resmi yang disampaikan oleh pihak sekolah terkait insiden tersebut. Situasi di lapangan menunjukkan sejumlah jurnalis mulai berkumpul untuk menuntut klarifikasi.

Insiden ini kembali mengingatkan pada pentingnya perlindungan terhadap kerja jurnalistik di lapangan. Tindakan pengusiran terhadap wartawan yang sedang menjalankan tugas konfirmasi di ruang publik institusi pendidikan memunculkan pertanyaan serius mengenai keterbukaan informasi dan sikap profesional dalam pelayanan publik.

Redaksi masih terus menghimpun keterangan tambahan dari pihak-pihak terkait. (hamba Allah).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *