Surabaya, Media Pojok Nasional – 20 Januari 2025, Dalam langkah besar menuju kunjungan Surabaya bebas dari Tuberkulosis (TBC) pada tahun 2025, Pemerintah Kota Surabaya menggelar acara penyuluhan dengan pendekatan inovatif melalui media Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) berbasis videografi. Acara ini diselenggarakan di Balai Kota Surabaya dengan melibatkan berbagai pihak penting, antara lain Wali Kota Surabaya, Bapak Eri Cahyadi, kepala dinas terkait, serta Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Ibu Nanik Sukristina, SKM, M.Kes, yang juga memberikan pemaparan secara mendalam.
Dalam berbagai hal, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, menekankan bahwa TBC adalah ancaman serius yang harus diatasi dengan komitmen bersama. “TBC bukan hanya masalah kesehatan, tapi juga masalah sosial yang mempengaruhi kualitas hidup masyarakat. Untuk itu, Pemerintah Kota Surabaya mengambil langkah inovatif dengan memanfaatkan teknologi komunikasi modern agar informasi tentang TBC dapat menjangkau seluruh masyarakat, mulai dari anak-anak hingga lansia,” tegasnya.
Bapak Eri Cahyadi juga mengapresiasi peran aktif Dinas Kesehatan Kota Surabaya dan instansi lainnya yang terus melakukan berbagai terobosan dalam kampanye pencegahan dan pengobatan TBC. Ia berharap bahwa melalui penyuluhan ini, Surabaya tidak hanya dapat menekan angka kasus TBC, tetapi juga menjadi contoh bagi kota-kota lain di Indonesia.

Ibu Nanik Sukristina, SKM, M.Kes, dalam sesi presentasinya, menceritakan pentingnya media KIE videografi sebagai sarana edukasi yang efektif. Ia menyampaikan bahwa pendekatan ini dirancang agar pesan-pesan tentang TBC lebih mudah dipahami oleh masyarakat luas, terutama di era digital. “Kami menggunakan media videografi yang menarik, penuh informasi, dan dirancang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Video-video ini mencakup informasi tentang gejala TBC, cara penularan, pentingnya deteksi dini, dan panduan pengobatan yang benar,” jelasnya.
Tidak hanya itu, Dinas Kesehatan juga menggandeng berbagai pihak, seperti masyarakat masyarakat, tenaga kesehatan, serta lembaga pendidikan untuk memastikan informasi ini tersebar hingga ke lapisan masyarakat yang paling sulit dijangkau. Video edukasi ini akan dipublikasikan melalui berbagai platform digital, seperti media sosial, website resmi Pemkot Surabaya, serta ditayangkan di tempat-tempat umum seperti terminal, stasiun, dan fasilitas kesehatan.
Acara ini dihadiri oleh sejumlah kepala dinas yang turut memberikan paparan mengenai peran masing-masing instansi dalam mendukung program Surabaya Merdeka TBC 2025. Kepala Dinas Pendidikan menyatakan bahwa gagal mengintegrasikan edukasi tentang TBC ke dalam kurikulum sekolah. Selain itu, Kepala Dinas Sosial menambahkan bahwa program ini juga akan menyasar komunitas rentan, termasuk pekerja informal dan masyarakat di kawasan padat penduduk.
Pemerintah Kota Surabaya juga menggelar layanan pemeriksaan kesehatan gratis di lebih dari 30 puskesmas dan rumah sakit, termasuk fasilitas klinik keliling yang mendatangi wilayah-wilayah terpencil. Pemeriksaan ini mencakup skrining TBC menggunakan teknologi terbaru, seperti Tes Cepat Molekuler (TCM), untuk memastikan deteksi dini kasus TBC.
Acara penyuluhan ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Banyak warga yang hadir di Balai Kota Surabaya untuk menyaksikan persembahan video perdana edukasi tentang TBC. Salah satu peserta, Siti Rohmah, warga Kecamatan Tandes, menyampaikan apresiasinya terhadap program ini. “Dengan video seperti ini, saya jadi lebih paham tentang gejala TBC dan cara mencegahnya. Anak-anak saya juga bisa belajar dari video tersebut,” ujarnya.
Sebagai penutup, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengajak seluruh masyarakat untuk bersinergi dalam upaya ini. “Kita tidak bisa bekerja sendiri. Diperlukan kerja sama antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat untuk memutus rantai penyebaran TBC. Mari kita bersama-sama berkomitmen, dari lingkungan keluarga hingga komunitas, untuk mewujudkan Surabaya yang sehat, aman, dan bebas TBC di tahun 2025,” tutupnya.
Dalam perjalanan Surabaya menuju kota sehat dan bebas penyakit menular. Dengan semangat kebersamaan dan inovasi, Surabaya diharapkan mampu mencapai target Merdeka TBC 2025, sekaligus menjadi inspirasi bagi kota-kota lain di Indonesia.(MBR/B TRI/MSH)
