Bangkalan, Media Pojok Nasional – UPT Puskesmas Tongguh menggelar Mini Lokakarya Lintas Sektor pada Selasa (23/9/2025) di aula puskesmas setempat. Kegiatan ini menghadirkan jajaran lintas instansi mulai dari Camat Arosbaya, Kepala Desa Buduran, tim BPJS Cabang Pamekasan, Kapolsek, Danramil, Kepala KUA, Kepala KBPPPA, tokoh agama, tokoh masyarakat, perangkat desa, hingga seluruh staf Puskesmas Tongguh.
Lokakarya ini menjadi ruang strategis untuk membahas program-program kesehatan, dengan fokus utama pada percepatan Universal Health Coverage (UHC). Program UHC sendiri merupakan komitmen pemerintah agar seluruh masyarakat dapat mengakses layanan kesehatan yang layak tanpa terkendala biaya.
Kepala Puskesmas Tongguh dalam sambutannya menegaskan pentingnya sinergi lintas sektor demi memperluas cakupan UHC di wilayah Arosbaya khususnya, dan Kabupaten Bangkalan pada umumnya.
“Bapak-Ibu yang belum memahami UHC dan pelayanannya dipersilakan bertanya. Saya yakin sebagian dari kita pernah berhadapan langsung dengan urusan BPJS maupun membantu keluarga yang sedang berobat. Karena itu, mari kita pahami bersama agar masyarakat mendapat manfaat penuh dari program ini,” ujarnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, UHC di Bangkalan kini berlandaskan Peraturan Bupati Nomor 15 Tahun 2025. Aturan terbaru tersebut memberikan pijakan hukum yang lebih jelas dan menjamin pelayanan kesehatan yang merata bagi masyarakat.
“UHC sudah berjalan tiga tahun, dan kini aturan pelaksanaannya diperbarui. Cakupannya bersifat universal, syaratnya cukup KTP Bangkalan. Jadi semua warga berhak atas layanan kesehatan,” tegasnya.
Camat Arosbaya, Agung Firmansyah, yang turut hadir, menekankan pentingnya koordinasi antarinstansi dalam menyukseskan program ini.
“Kolaborasi pemerintah desa, puskesmas, aparat keamanan, hingga elemen masyarakat menjadi kunci keberhasilan mencapai target UHC,” ungkapnya.
Dukungan juga datang dari Kepala Desa Buduran, Anas Hendik Aziz. Ia menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya lokakarya ini sekaligus berkomitmen aktif menyosialisasikan manfaat UHC kepada warganya.
“Banyak warga yang masih bingung soal prosedur UHC. Kami siap mendampingi bersama perangkat desa dan tokoh masyarakat, agar semua warga paham dan bisa mengakses layanan kesehatan dengan mudah,” katanya.
Ia berharap dengan adanya edukasi langsung dari puskesmas dan BPJS, masyarakat bisa memanfaatkan UHC secara maksimal tanpa kendala administrasi maupun teknis.
Melalui forum ini, seluruh pihak sepakat memperkuat kerja sama lintas sektor untuk menciptakan pemahaman luas tentang UHC. Harapannya, pelayanan kesehatan yang merata, berkelanjutan, dan berkualitas benar-benar dapat terwujud di wilayah kerja UPT Puskesmas Tongguh.
(Hanif)