LUAR BIASA! MI MAMBAUL ULUM TANDAI KEBERKAHAN DENGAN TRADISI “SABEN TANGGAL PITU”

Surabaya, Media Pojok Nasional – Di tengah hiruk pikuk kehidupan kota Surabaya, sebuah tradisi penuh makna terus dipertahankan oleh Madrasah Ibtidaiyah (MI) Mambaul Ulum Tambak Langon ( Branjangan ).Tradisi ini dinamakan “SABEN TANGGAL PITU,” yang secara harfiah berarti setiap tanggal tujuh. Bertempat di Masjid Nurul Hidayah, Kelurahan Tambak Sarioso, Kecamatan Asem Rowo, Surabaya, kegiatan ini menjadi wadah spiritual dan edukatif bagi para siswa. Pada tanggal 7 Januari 2025, kegiatan ini kembali diadakan dengan penuh khidmat, melibatkan seluruh siswa, guru, dan pengurus madrasah.

“SABEN TANGGAL PITU” bukan sekadar penanda waktu, tetapi mengandung filosofi mendalam. Dalam bahasa Jawa, kata “pitu” bermakna tujuh, yang juga identik dengan “pitulungan” (pertolongan) dan “pituduh” (petunjuk). Filosofi ini menjadi landasan utama tradisi ini, di mana setiap tanggal tujuh diadakan serangkaian kegiatan keagamaan seperti istighosah, sholat Dhuha berjamaah, tausiyah, dan tahlil.

Kegiatan ini bertujuan untuk mendidik para siswa agar selalu ingat kepada Allah SWT, memohon pertolongan-Nya, dan mencari petunjuk dalam menjalani kehidupan. Selain itu, acara ini juga menjadi sarana untuk mempererat silaturahmi antar siswa dari berbagai jenjang kelas, mulai dari kelas satu hingga kelas enam.

Acara dimulai pada pagi hari dengan istighosah bersama yang dipimpin oleh para guru. Suasana masjid yang penuh dengan lantunan doa menciptakan rasa tenang dan khusyuk. Para siswa, dengan rapi dan tertib, mengikuti doa-doa yang dilafalkan, memohon keberkahan dan kemudahan dalam menuntut ilmu.

Usai istighosah, kegiatan dilanjutkan dengan sholat Dhuha berjamaah. Sholat sunnah ini diharapkan menjadi kebiasaan yang tertanam kuat dalam diri siswa sebagai bagian dari ibadah harian mereka. Dalam tausiyahnya, Ustadz H. Anang Nadhir, S.Ag., Kepala Sekolah MI Mambaul Ulum, memberikan pesan-pesan penuh hikmah kepada para siswa.

“Kita adakan acara ‘SABEN TANGGAL PITU’ setiap bulan agar anak-anak dapat bertemu dan bersilaturahmi dengan teman-temannya dari semua kelas. Ini adalah cara kami mendidik mereka untuk memiliki akhlak yang mulia. Selain itu, kami ingin menanamkan pemahaman bahwa angka tujuh, atau ‘pitu,’ melambangkan pertolongan dan petunjuk dari Allah SWT. Kita berharap kegiatan ini menjadi pengingat bagi anak-anak untuk selalu dekat dengan Allah,” ujar Ustadz Anang dalam tausiyahnya.

Kegiatan ini bukan hanya bertujuan memperkuat sisi spiritual para siswa, tetapi juga membangun karakter mereka. Dengan mengikuti kegiatan yang bersifat nilai-nilai keagamaan, siswa diharapkan tumbuh menjadi generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga memiliki kepribadian yang berakhlak mulia.

Guru-guru yang turut serta dalam kegiatan ini memiliki peran besar dalam membimbing siswa. Mereka memastikan setiap anak merasa nyaman dan terlibat aktif dalam seluruh rangkaian acara. Para siswa pun terlihat antusias, mengikuti setiap kegiatan dengan penuh semangat.

“Anak-anak ini adalah generasi penerus. Melalui kegiatan seperti ini, kami berharap mereka memiliki dasar keimanan yang kuat dan mampu menghadapi tantangan zaman dengan akhlak yang baik,” ujar salah satu guru yang turut mendampin acara tersebut.

Tradisi “SABEN TANGGAL PITU” mendapat respon positif tidak hanya dari siswa dan guru, tetapi juga dari orang tua murid. Mereka menyambut baik kegiatan ini sebagai upaya madrasah untuk membentuk generasi yang religius dan berbudi pekerti luhur.

“Sebagai orang tua, kami merasa bangga karena anak-anak kami dididik tidak hanya dalam pelajaran akademis, tetapi juga dalam hal agama dan moral. Tradisi seperti ini sangat penting untuk membangun karakter anak-anak kami,” ujar salah satu orang tua murid.

Melalui kegiatan ini, MI Mambaul Ulum ingin menunjukkan bahwa pendidikan bukan hanya tentang transfer ilmu, tetapi juga pembentukan karakter. Kegiatan keagamaan seperti ini diharapkan menjadi tradisi yang terus berlanjut, membawa keberkahan dan manfaat bagi semua yang terlibat.

“SABEN TANGGAL PITU,” MI Mambaul Ulum membuktikan komitmennya untuk mencetak generasi yang unggul dalam iman, ilmu, dan amal. Kegiatan ini menjadi contoh nyata bagaimana nilai-nilai agama dapat diintegrasikan ke dalam pendidikan formal untuk menciptakan siswa yang tidak hanya berprestasi tetapi juga berakhlak mulia.

Semoga tradisi ini dapat terus dilestarikan dan dikembangkan, menjadi inspirasi bagi lembaga pendidikan lainnya untuk mengedepankan nilai-nilai spiritual dan moral dalam setiap langkah pendidikan. MI Mambaul Ulum, dengan semangat dan dedikasinya, telah membuktikan bahwa kebersamaan dan keberkahan dapat diraih melalui kebiasaan baik yang dilakukan secara konsisten.(MSH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *