Bangkalan, Media Pojok Nasional – Pemerintah Desa Glagga, Kecamatan Arosbaya, Kabupaten Bangkalan menggelar Musyawarah Desa Khusus dalam rangka pembentukan Koperasi Desa “Merah Putih”.
Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat desa melalui pemberdayaan ekonomi berbasis koperasi.
Acara ini didukung oleh Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop), serta dihadiri oleh berbagai unsur, termasuk aparatur desa, Muspika Arosbaya, tokoh masyarakat, warga setempat, Camat Arosbaya, dan perwakilan dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Bangkalan.
Kepala Desa Glagga, H. Amin Jakfar, menyampaikan bahwa pembentukan koperasi merupakan bentuk ikhtiar masyarakat dalam menciptakan kemandirian ekonomi desa.
“Kami berkomitmen agar koperasi ini menjadi kekuatan ekonomi yang dikelola bersama untuk kesejahteraan seluruh warga desa. Dengan semangat gotong royong dan manajemen yang baik, kami optimistis Koperasi ‘Merah Putih’ dapat berkembang,” ujar H. Amin Jakfar.
Camat Arosbaya, Agung Firmansyah, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas inisiatif Desa Glagga.
“Ini langkah yang progresif. Saya harap koperasi ini tidak hanya berdiri di atas kertas, tetapi benar-benar aktif dan produktif. Kami di kecamatan siap mendampingi proses pengembangannya,” ujarnya.
Sementara itu, perwakilan dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Bangkalan, juga turut memberikan penjelasan mengenai pentingnya koperasi desa sebagai bagian dari strategi pembangunan ekonomi lokal.
“Koperasi desa merupakan wadah strategis untuk memperkuat ekonomi kerakyatan. Kami dari DPMD mendorong agar koperasi ini tidak hanya sebagai formalitas, tapi benar-benar menjadi lembaga usaha yang mandiri, akuntabel, dan berkelanjutan. Kami juga siap mendampingi dalam hal pelatihan, legalitas, dan akses permodalan,” ungkap perwakilan DPMD.
Dengan terbentuknya Koperasi Desa “Merah Putih”, masyarakat Desa Glagga berharap bisa membangun kemandirian ekonomi, membuka lapangan kerja, serta meningkatkan pendapatan masyarakat secara kolektif.
Musyawarah ditutup dengan pembentukan tim perintis koperasi yang akan segera menyusun struktur pengurus dan program kerja awal koperasi, sebagai langkah awal menuju penguatan kelembagaan ekonomi desa yang profesional dan inklusif. (Hanif)