Dugaan Fiktif Aktivitas Perdagangan BUMDes Tengket Jaya Arosbaya Kian Menguat, Tokoh Setempat Sebut Kenampakan Barang Dagangan Formalitas Belaka..!!!

Bangkalan, Media Pojok Nasional — Dugaan fiktif aktivitas BUMDes Tengket Jaya kini semakin menguat,
Salah satunya dengan adanya ketersediaan barang dagangan yang ada di dalam toko sembako yang menurutnya itu produk dagangan BUMDes Tengket.

Dengan pencairan 100jt yang 4jt diperuntukkan biaya operasional dan yang 96 jt untuk BUMDes di desa tengket.

Hanya ada beberapa barang di dalam Gudang tersebut, Seperti air gelas mineral kurleb 100 kardus dan juga ada indomie sebanyak 2 kardus, ada sebuah etalase yang didalamnya ada beberapa barang seperti mie goreng indomie, pop mie 2 biji, chocolatos 2 kardus, beng beng 2 , siip sugar, tepung terigu 4 kg. dengan gula 8kg.

Saat di konfirmasi salah satu tokoh masyarakat yang meminta namanya tidak dipublish. Dia memberi pernyataan penilaian bahwa semuanya (barang yang didatabgkan digudang, Red) hanyalah sebatas formalitas.

“Saya kira sembako yang di balai desa tersebut yang katanya itu bentuk BUMDes Tengket itu hanya formalitas saja. Buktinya itu saja isian dalam tokonya tidak sesuai sama anggaran yang di cairkan, dan selama ini saya sebagai warga Tengket baru tahu bentuk bumdes setelah ramainya dugaan fiktif di media,” ujarnya.

Dilansir dari berita yang beredar, peruntukan bantuan modal untuk BUMDes Tengket Jaya yang awalnya di peruntukkan perahu wisata namun saat ini dirubah menjadi perdagangan sembako.

Setelah di konfirmasi kepada salah satu tokoh Masyarakat. Ia juga memberi pernyataan bahwa dulu awal pengajuannya memang perahu nelayan.

“ya kan sebenernya awal pengajuan memang perahu nelayan, namun pada realisasinya berubah menjadi perdagangan untuk proses peralihan dari perahu nelayan ke perdagangan itu saya tidak tahu betul. Sebab untuk proses pengajuan perahu nelayan saya memang ada disitu karena sebelum pergantian kepala desa dan untuk pengurus bumdes selanjutnya itu kepala desa yang memilih. Dari proses peralihan perahu wisata ke nelayan yang mengetahui hal tersebut adalah pak korim,” ujarnya.

Namun ketika hal itu dikonfirmasikan pada Korim tokoh serta pejabat pemdes Tengket alih-alih Korim sangat irit keterangan saat disoal tentang BUMDes terutama tentang identitas serta aktivitas karyawan bumdesnya selama ini serta penghasilan dari bumdes tersebut Korim meresponnya dengan meminta agar mengonfirmasikannya langsug pada kepala desa. (Hanif Rahma)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *