Kampar, Media Pojok Nasional – Duka mendalam menyelimuti warga perantauan di Kecamatan Tapung Hulu, Kabupaten Kampar, Riau. Seorang pria asal Mojokerto, Jawa Timur, bernama Suryono ditemukan tewas terbunuh secara mengenaskan pada Senin, 18 Agustus 2025. Tragisnya, korban yang sudah lama merantau di Riau itu harus menghembuskan napas terakhirnya jauh dari keluarga, tanpa ada satu pun sanak saudara yang mendampingi.
Hingga berita ini diturunkan, pihak keluarga yang berada di Mojokerto belum mengetahui kabar duka tersebut. Kematian Suryono menyisakan luka yang mendalam, tidak hanya bagi sesama perantau, tetapi juga bagi warga sekitar yang merasa kehilangan sosok sederhana yang kini pergi untuk selamanya.
Dimakamkan di Tanah Rantau
Jenazah Suryono telah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Kasikan. Proses pemakaman berlangsung penuh haru, dilakukan oleh warga sekitar bersama aparat desa dan kepolisian Polsek Tapung Hulu. Hening terasa, sebab tidak satu pun anggota keluarga hadir untuk mengantarkan almarhum ke peristirahatan terakhirnya.
“Semoga kabar ini segera sampai ke keluarganya di Mojokerto. Kami di sini hanya bisa memanjatkan doa, semoga almarhum tenang di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa,” ucap beberapa warga sekitar dengan mata berkaca-kaca.
Misteri di Balik Kematian
Pihak kepolisian setempat masih berupaya mengungkap siapa pelaku di balik tragedi kelam ini. Diduga Suryono menjadi korban tindak kriminal, namun motif sebenarnya masih dalam penyelidikan lebih lanjut. Kasus ini meninggalkan tanda tanya besar sekaligus menjadi peringatan akan rentannya para perantau menghadapi bahaya di tanah asing.
Pesan Kemanusiaan
Peristiwa memilukan ini menjadi cambuk bersama agar setiap nyawa dihargai, terlebih bagi mereka yang hidup jauh dari keluarga. Warga berharap aparat penegak hukum segera mengusut tuntas kasus ini, demi memberikan keadilan bagi almarhum.
Penutup
Kepergian Suryono bukan hanya kisah tentang kehilangan seorang perantau, tetapi juga tentang kerinduan sebuah keluarga di Mojokerto yang belum tahu bahwa salah satu anggota tercintanya telah pergi untuk selamanya. Kini, tugas utama adalah memastikan kabar duka ini sampai ke mereka, agar bisa memberikan doa terakhir dari tanah kelahiran.
Selamat jalan Suryono. Semoga damai di peristirahatanmu, dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dalam menerima kenyataan pahit ini. (Tim Redaksi PRIMA).