Kelurahan Benowo Gelar Sosialisasi Pemadaman Kebakaran

Surabaya, media pojok nasional – 10 Desember 2024 — Aula atau pendopo Kelurahan Benowo, Kecamatan Pakal, Surabaya, menjadi tempat berlangsungnya acara sosialisasi pemadaman kebakaran yang digelar pada hari Selasa, 10 Desember 2024. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi risiko kebakaran yang dapat terjadi kapan saja. Dengan mengusung semangat edukasi dan kolaborasi, kegiatan ini menghadirkan berbagai pihak yang berperan penting dalam mitigasi bencana kebakaran.

Acara ini dihadiri oleh Lurah Benowo Drs. Haji Mustofa Kholil, M.Si, yang membuka dan memimpin jalannya kegiatan. Selain itu, turut hadir perwakilan dari Satpol PP Kelurahan Benowo, Bhabinkamtibmas, Babinsa, Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kelurahan Benowo Suwarto, para ketua RW dan RT, tokoh masyarakat, serta warga setempat yang antusias mengikuti sosialisasi ini.

Sosialisasi kali ini menghadirkan Sujarwanto, narasumber dari Dinas Pemadam Kebakaran Kota Surabaya, yang memberikan materi terkait pencegahan dan penanggulangan kebakaran. Dalam pemaparannya, Sujarwanto menekankan bahwa kebakaran sering kali terjadi akibat hal-hal yang sebenarnya dapat dicegah, seperti korsleting listrik, penggunaan peralatan listrik yang tidak sesuai standar, atau kelalaian saat memasak.

Ia juga mengingatkan pentingnya masyarakat memahami langkah-langkah penanganan awal ketika kebakaran terjadi. “Kebakaran adalah salah satu bencana yang dampaknya sangat merusak, baik secara materi maupun psikologis. Dengan memahami penyebabnya dan langkah-langkah pencegahan, kita dapat meminimalkan risiko. Selain itu, edukasi ini bertujuan untuk membekali warga agar mampu mengambil tindakan tepat saat menghadapi situasi darurat,” ujar Sujarwanto dalam penjelasannya.

Ketua FPRB Kelurahan Benowo, Suwarto, turut memberikan pandangannya mengenai pentingnya sosialisasi ini. Ia menyatakan bahwa kebakaran bukan hanya urusan individu atau rumah tangga, melainkan tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat.

“Sosialisasi ini merupakan salah satu upaya untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang risiko kebakaran, bagaimana cara mencegahnya, dan yang terpenting adalah bagaimana bertindak ketika kebakaran terjadi. Pengetahuan ini tidak hanya bermanfaat untuk menyelamatkan diri sendiri, tetapi juga untuk melindungi orang lain di sekitar kita,” ungkap Suwarto.

Dalam sambutannya, Drs. Haji Mustofa Kholil, M.Si, selaku Lurah Benowo, mengapresiasi kehadiran semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya acara ini. Ia menegaskan bahwa keberhasilan dalam mencegah dan menangani bencana kebakaran sangat bergantung pada kerja sama yang baik antara pemerintah, organisasi masyarakat, dan warga setempat.

“Kita semua memiliki tanggung jawab yang sama untuk menjaga lingkungan dari berbagai potensi bencana, termasuk kebakaran. Dengan adanya sinergi antara pemerintah, FPRB, dan masyarakat, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan nyaman. Saya berharap acara ini tidak hanya menjadi agenda seremonial, tetapi juga menjadi langkah nyata dalam membangun kesiapsiagaan bersama,” ujar Mustofa Kholil.

Setelah sesi materi, acara dilanjutkan dengan simulasi pemadaman kebakaran di lapangan. Dalam sesi ini, tim pemadam kebakaran Kota Surabaya memandu warga untuk mempraktikkan cara memadamkan api menggunakan alat pemadam api ringan (APAR), karung basah, serta alat-alat sederhana lainnya.

Simulasi ini dirancang untuk memberikan pengalaman langsung kepada masyarakat tentang bagaimana menghadapi kebakaran dengan tenang dan efektif. Salah satu momen yang menarik adalah ketika beberapa warga, termasuk ketua RT dan RW, secara bergantian mencoba memadamkan api menggunakan APAR.

Melalui simulasi ini, masyarakat tidak hanya memperoleh pengetahuan teoretis, tetapi juga keterampilan praktis yang sangat dibutuhkan dalam situasi darurat. “Kita ingin masyarakat benar-benar paham dan terampil, sehingga ketika terjadi kebakaran, mereka tahu apa yang harus dilakukan. Ini adalah bagian penting dari membangun masyarakat yang tanggap bencana,” tambah Sujarwanto.

Acara sosialisasi ini merupakan bagian dari rangkaian program Kelurahan Benowo untuk meningkatkan kesadaran warga terhadap risiko bencana. Dalam penutupan acara, Lurah Benowo mengungkapkan bahwa kegiatan seperti ini akan terus dilakukan secara rutin, dengan melibatkan lebih banyak pihak dan materi yang lebih variatif.

Selain itu, kolaborasi antara Dinas Pemadam Kebakaran, FPRB, dan masyarakat diharapkan terus berlanjut untuk memperkuat sistem tanggap darurat di tingkat kelurahan. “Edukasi adalah kunci utama dalam menciptakan masyarakat yang tangguh. Dengan pengetahuan dan kerja sama yang baik, kita dapat meminimalkan dampak buruk dari kebakaran dan bencana lainnya,” pungkas Mustofa Kholil.

Acara ini diakhiri dengan sesi diskusi antara warga dan narasumber, di mana warga diberikan kesempatan untuk bertanya dan berbagi pengalaman terkait kebakaran. Antusiasme yang ditunjukkan warga dalam mengikuti sosialisasi ini menjadi bukti nyata bahwa masyarakat Kelurahan Benowo semakin menyadari pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi risiko kebakaran.

Dengan keberhasilan acara ini, Kelurahan Benowo membuktikan komitmennya untuk terus membangun masyarakat yang lebih tanggap, siap, dan peduli terhadap lingkungan sekitar. Ke depan, diharapkan acara serupa dapat melibatkan lebih banyak partisipasi warga agar tercipta lingkungan yang semakin aman dan harmonis.(Warto/MSH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *