KEGIATAN PENGELOLAAN SAMPAH RT 6 RW 2 SUMUR WELUT, KEC. LAKARSANTRI, DAN DLH KOTA SURABAYA

Surabaya, Media Pojok Nasional – Di tengah tantangan besar pengelolaan lingkungan perkotaan, warga RT 6 RW 2 Kelurahan Sumur Welut, Kecamatan Lakarsantri, Surabaya, terus menunjukkan kepedulian mereka terhadap lingkungan. Salah satu wujud nyata upaya tersebut adalah keberadaan Bank Sampah “Mitra Resik” yang menjadi motor penggerak perubahan lingkungan lebih bersih dan sehat.

Pada Minggu, 12 Januari 2025, Bank Sampah “Mitra Resik” kembali melaksanakan kegiatan pengumpulan dan pengelolaan sampah. Kegiatan ini menjadi rutinitas warga yang didukung oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya. Bank sampah tersebut tidak hanya berfungsi sebagai tempat pengolahan sampah, namun juga sebagai wadah edukasi masyarakat untuk memahami pentingnya pengelolaan sampah secara bijak.

Sri Lingke, Ketua Pengurus Bank Sampah “Mitra Resik,” menceritakan perjalanan panjang yang telah dilalui sejak bank sampah ini dibentuk pada tahun 2021. “Saat pertama kali berdiri, kami hanya memiliki 15 anggota. Tapi sekarang Alhamdulillah seluruh warga RT 6 RW 2 sebanyak 98 orang telah bergabung. Itu pencapaian yang luar biasa,” katanya dengan penuh rasa syukur.

Sri Lingke mengungkapkan bahwa kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga lingkungan tidak muncul begitu saja. Ia dan timnya harus bekerja keras mengedukasi warga tentang manfaat pengelolaan sampah, baik bagi lingkungan maupun ekonomi. “Awalnya memang tidak mudah. Saya sering mengajak warga dari rumah ke rumah, menjelaskan bahwa sampah bukan hanya sesuatu yang harus dibuang, tetapi juga bisa memberikan nilai tambah. Setelah mereka melihat sendiri hasilnya, kini mereka lebih semangat,” ungkapnya.

Proses pengelolaan sampah di Bank Sampah “Mitra Resik” dilakukan dengan memilah sampah berdasarkan jenisnya. Ada sampah yang didaur ulang, seperti plastik dan kertas, serta sampah yang dijual langsung untuk menghasilkan pendapatan tambahan bagi warga. “Kami selalu menekankan pentingnya pemilahan sampah. Dari kegiatan ini, warga bisa mendapatkan penghasilan tambahan, sekaligus membantu menjaga kebersihan lingkungan,” jelas Sri Lingke sambil tersenyum.

Selain itu, Sri Lingke juga memberikan apresiasi kepada DLH Kota Surabaya yang selalu hadir mendampingi kegiatan mereka. “DLH sangat mendukung kami, baik pelatihan melalui, pendampingan, maupun bimbingan teknis. Saya merasa terbantu sebagai fasilitator lingkungan di kelurahan ini. Dukungan mereka sangat berarti untuk menjaga semangat kami tetap hidup,” ujarnya penuh rasa terima kasih.

Tidak hanya fokus pada pengelolaan sampah, Bank Sampah “Mitra Resik” juga menjadi wadah untuk mempererat hubungan antarwarga. Salah satu bentuk apresiasi yang dilakukan adalah mengadakan kegiatan rekreasi bersama anggota bank sampah. “Kami sering mengadakan kegiatan refreshing untuk para anggota. Ini sebagai bentuk penghargaan atas kerja keras mereka menjaga lingkungan,” tambah Sri Lingke.

Kesuksesan Bank Sampah “Mitra Resik” di RT 6 RW 2 ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi masyarakat dan pemerintah dapat membawa perubahan yang signifikan. Dari lingkungan yang dulunya penuh dengan tumpukan sampah, kini berubah menjadi kawasan yang bersih, sehat, dan produktif.

Sri Lingke berharap keberhasilan ini dapat menjadi inspirasi bagi wilayah lain. “Saya ingin mengajak seluruh warga Surabaya untuk peduli terhadap lingkungan. Dengan langkah kecil seperti memilah sampah, kita bisa menciptakan perubahan besar. Jangan pernah lelah mencintai lingkungan kita sendiri,” tutupnya penuh semangat.

Dengan semangat gotong royong dan dukungan penuh dari pemerintah, Bank Sampah “Mitra Resik” terus menjadi pilar penting dalam menciptakan lingkungan yang berkelanjutan di Surabaya. Ini adalah contoh nyata bahwa perubahan besar dimulai dari inisiatif kecil di tingkat masyarakat.(MSH/MWT)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *