Jombang, Media Pojok Nasional –
Desa Banyuarang, Kecamatan Ngoro kini tak lagi dipandang sebelah mata. Di bawah kepemimpinan Achmad Anshori Wijaya, desa ini tampil sebagai pelopor reformasi desa yang menyeluruh—dari pelayanan publik, pelestarian budaya, hingga penguatan ekonomi warga berbasis koperasi.
Proyek rehabilitasi kantor desa menjadi penanda transformasi layanan publik di Banyuarang. Gedung dua lantai yang mulai dibangun sejak 2023 kini beroperasi sebagai pusat layanan terpadu. Lantai pertama dimanfaatkan untuk administrasi, sementara lantai kedua menjadi ruang musyawarah warga.
“Pelayanan harus hadir sebagai hak warga, bukan belas kasihan birokrasi,” tegas Kepala Desa Achmad Anshori Wijaya.
Pemdes juga tengah menata halaman kantor desa dengan fasilitas taman ramah anak dan ruang terbuka hijau sebagai tempat interaksi sosial warga.
Awal 2025, Pemdes Banyuarang menjadi tuan rumah kegiatan “Ulama dan Umaro” yang dihadiri tokoh agama, camat, Kapolsek, dan Danramil. Acara ini digelar untuk memperkuat kohesi sosial di tengah perubahan zaman.
“Kami ingin membangun desa, tapi dengan ruh spiritual yang tetap hidup,” ujar Anshori.
Dengan gotong royong, Pemdes dan masyarakat membenahi Makam Syeh Imam Dzipuro, tokoh sentral sejarah Banyuarang. Perbaikan ini tidak hanya fisik, tetapi juga strategi menjadikan makam sebagai destinasi wisata religi unggulan. Ke depan, akan dibangun musholla dan area parkir untuk mendukung kenyamanan peziarah.
Tahun 2025 juga menandai langkah strategis Banyuarang dalam penguatan ekonomi berbasis kerakyatan. Pemdes Banyuarang menyatakan komitmennya dalam mendukung penuh program pemerintah pusat, termasuk pendirian dan penguatan Koperasi Desa Merah Putih.
“Ekonomi rakyat tidak bisa diserahkan sepenuhnya ke pasar. Perlu alat distribusi yang adil, dan koperasi adalah jawabannya,” tegas Anshori.
Koperasi ini dirancang sebagai wadah distribusi hasil pertanian, usaha mikro, dan unit simpan pinjam bagi warga desa, dengan prinsip transparansi dan kemandirian.
Dengan langkah-langkah konkret di berbagai lini—pelayanan, spiritualitas, budaya, hingga ekonomi—Desa Banyuarang di bawah nakhoda Achmad Anshori Wijaya tampil sebagai role model desa modern berbasis nilai dan keberdayaan. (hamba Allah).