Jambret Kalung di Pom Mini, Cermin Kriminalitas Spontan dan Pentingnya Kewaspadaan Publik

Bangkalan, Media Pojok Nasional — Aksi penjambretan yang viral di sebuah pom mini kawasan Desa Glagga, Kecamatan Arosbaya, Minggu (19/10), bukan hanya sekadar tindak kriminal biasa. Peristiwa yang menimpa seorang wanita paruh baya berinisial MS (52) itu kembali mengingatkan publik akan meningkatnya kejahatan jalanan yang terjadi secara spontan, bahkan di tempat yang dianggap aman seperti pom bensin kecil di pedesaan.

Dua pelaku yang kini sudah ditangkap, masing-masing MA (24) asal Desa Kelbung, Kecamatan Sepulu, dan IA (29) asal Desa Aengtaber, Kecamatan Tanjungbumi, melakukan aksinya dengan cara yang sangat nekat. Bermodal sepeda motor dan keberanian sesaat, mereka menjambret kalung emas korban usai mengisi BBM, lalu kabur meninggalkan lokasi.

Namun, keberanian tanpa perhitungan itu justru menjadi bumerang. Rekaman CCTV di sekitar lokasi menjadi bukti kuat yang menuntun Tim Satreskrim Polres Bangkalan untuk membekuk keduanya dalam waktu singkat. “Alhamdulillah, berbekal dari CCTV, keterangan korban, dan investigasi di lapangan, dua pemuda berhasil kami amankan di daerah Arosbaya,” ungkap Kasatreskrim Polres Bangkalan AKP Hafid Dian Maulidi, didampingi Kasi Humas Ipda Agung Intama, Rabu (22/10).

Keduanya kini dijerat pasal 365 ayat (2) ke-2 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan, dengan ancaman hukuman maksimal 12 tahun penjara.

Kasus ini membuka mata kita bahwa kejahatan tak selalu lahir dari rencana matang. Banyak tindak kriminal di daerah, terutama di wilayah-wilayah dengan tekanan ekonomi tinggi, terjadi secara spontan akibat lemahnya kontrol diri dan rendahnya kesadaran moral.

Pom mini, warung, hingga rumah tangga sederhana kini menjadi sasaran karena dianggap minim pengawasan. Di sinilah pentingnya kesadaran warga untuk memperkuat sistem keamanan lingkungan — baik dengan CCTV, ronda malam, maupun komunikasi antarwarga.

Kinerja cepat aparat kepolisian Bangkalan patut diapresiasi. Namun di sisi lain, kejadian ini juga menjadi alarm sosial: keamanan bukan hanya urusan polisi, tapi juga tanggung jawab bersama.

Penangkapan MA dan IA seolah menegaskan pesan lama yang tak lekang oleh waktu: kejahatan tak pernah menguntungkan. Sekali lengah, masa depan pun bisa sirna. Semoga peristiwa ini menjadi pelajaran bagi banyak pihak — agar kita lebih waspada, lebih peduli, dan lebih tegas dalam menjaga nilai-nilai moral di tengah tantangan hidup yang makin kompleks.

(Redaksi/Opini)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *