Gresik, Media Pojok Nasional –
Pelabuhan Bawean, Sangkapura, Gresik, kembali mempertontonkan wajah kelamnya: ruang publik yang seharusnya tertib dan aman justru dipertaruhkan demi kepentingan segelintir pihak bermodal nekat, bermotif cuan, dan minim nurani.

Jumat (11/4/2025), di tengah keramaian penumpang, sebuah truk tangki BBM terlihat dengan santainya melakukan aktivitas bongkar muat bahan bakar langsung dari kapal. Tanpa standar pengamanan. Tanpa zona aman. Tanpa peduli risiko keselamatan.
Seolah regulasi hanya pajangan. Seolah keselamatan publik bisa dinego dengan kepentingan bisnis.
Ketua LSM GMBI KSM Sangkapura, Junaidi, menyebut praktik ini bukan sekadar pelanggaran prosedur, tetapi cermin mental serakah tanpa nurani.
“Saya sudah ingatkan langsung. Jangan bongkar BBM di tengah keramaian penumpang. Tapi tetap saja dilanjutkan. Ini bukan soal teknis. Ini soal mentalitas. Mental serakah yang mempertaruhkan nyawa orang demi keuntungan pribadi,” kecamnya.
Junaidi menduga kuat ada pihak-pihak tertentu yang bermain di balik aktivitas ini. Modusnya klasik: bisnis jalan terus, keselamatan urusan nanti.
Padahal regulasi sangat tegas. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 16 Tahun 2021 dengan terang mengatur tata cara pengangkutan barang berbahaya di pelabuhan.
Pasal 12 ayat 1 mewajibkan aktivitas bongkar BBM dilakukan di area khusus yang aman. Bahkan, Pasal 13 ayat 3 menyebutkan bila pelabuhan dalam kondisi ramai penumpang, maka kegiatan tersebut wajib dihentikan sementara.
Pelanggaran terhadap aturan ini bukan pelanggaran ringan. Pasal 26 mengancam sanksi keras mulai dari teguran, denda administratif, hingga pencabutan izin operasional.
Namun di Pelabuhan Bawean, semua itu seperti tak berarti apa-apa. Aturan dilangkahi, prosedur diabaikan, dan keselamatan publik dipertaruhkan demi ambisi segelintir orang.
Junaidi menegaskan, LSM GMBI tidak akan tinggal diam. Ia mendesak aparat penegak hukum turun tangan, mengusut tuntas dugaan permainan oknum, dan menindak tegas semua pihak yang terlibat.
“Ini bukan cuma urusan BBM. Ini tentang nyawa manusia. Negara tidak boleh kalah oleh mental serakah tanpa nurani,” tegas Junaidi.
Sementara itu, Kepala Kantor UPP Kelas III Bawean, Zaenal Abd. Rahman, saat dikonfirmasi pada Jumat (11/4/2025) terkait insiden ini, belum memberikan jawaban hingga berita ini diturunkan. (hamba Allah).