Surabaya, Media Pojok Nasional – Jumat siang, 10 Januari 2025, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya menggelar rapat kerja bertempat di Gedung A DLH. Rapat dimulai pukul 13.00 WIB dan dihadiri oleh sejumlah pihak terkait, termasuk koordinator wilayah (korwil), koordinator kecamatan (korcam), dan perwakilan lingkungan dari seluruh Surabaya. Agenda rapat ini membahas program kerja lingkungan tahun 2025 yang menjadi prioritas DLH, dengan fokus utama pada pencanangan program baru yang inovatif dan berbasis masyarakat.
Dalam sambutannya, Kepala DLH Kota Surabaya, Bapak Dedik, yang memimpin langsung jalannya rapat, menegaskan pentingnya program ini sebagai bagian dari upaya pemerintah kota untuk menciptakan Surabaya yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan. Program-program yang dirancang tidak hanya melibatkan pemerintah, tetapi juga menggandeng masyarakat secara aktif untuk ikut menjaga kelestarian lingkungan.
Salah satu program unggulan yang dibahas dalam rapat ini adalah program “Kantong Sampah”, yang direncanakan akan diuji coba di 40 RW terpilih di seluruh Kota Surabaya. Dalam program ini, setiap RW yang terpilih akan mendapatkan satu kantong sampah khusus. Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab warga terhadap pengelolaan sampah di tingkat lokal.

“Kantong Sampah” akan dimulai pada 14 Januari 2025, dengan pendampingan langsung dari petugas DLH. Tim DLH akan memberikan pelatihan dan pendampingan teknis kepada warga di RW terpilih terkait cara pemilahan sampah yang baik, pengolahan sampah organik, dan pengelolaan sampah anorganik agar bernilai ekonomis. Pendampingan ini sekaligus menjadi bagian dari Program Kampung Iklim (Proklim) tahun 2025, yang bertujuan untuk mendukung adaptasi dan mitigasi perubahan iklim di tingkat komunitas.
Rapat kerja ini juga dihadiri oleh Kepala Bidang Sarana dan Prasarana DLH, serta Ibu Sati’, Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat, yang mendampingi Bapak Dedik dalam memberikan arahan. Selain itu, hadir pula seluruh koordinator lapangan (korlap) wilayah dari berbagai kecamatan di Kota Surabaya. Dalam diskusi yang berlangsung selama rapat, semua pihak sepakat bahwa kolaborasi dan sinergi antara pemerintah, kader lingkungan, dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan program-program lingkungan ini.
Dalam arahannya, Bapak Dedik menyampaikan bahwa DLH Kota Surabaya akan terus mendorong inovasi dalam pengelolaan lingkungan dengan melibatkan partisipasi aktif masyarakat. “Surabaya harus menjadi contoh bagi kota-kota lain di Indonesia dalam hal pengelolaan lingkungan. Program ini bukan hanya tentang mengelola sampah, tetapi juga membangun kesadaran kolektif untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi generasi mendatang,” ujarnya.
Kader lingkungan yang turut hadir dalam rapat kerja ini memberikan respons positif terhadap program-program yang dirancang DLH. Mereka menyatakan kesiapan untuk mendukung dan mendampingi petugas DLH dalam melaksanakan pendampingan di lapangan. Para kader juga berkomitmen untuk membantu mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah dan menjaga kebersihan lingkungan.
“Saya melihat program ini sangat strategis dan memiliki potensi besar untuk mengubah cara pandang masyarakat terhadap sampah. Sebagai kader lingkungan, kami siap membantu petugas DLH kapan pun dibutuhkan, karena kami percaya ini adalah tanggung jawab bersama,” ujar salah satu kader lingkungan yang hadir.
Pencanangan program “Kantong Sampah” dan pendampingan Proklim tahun 2025 merupakan langkah awal dari rangkaian inisiatif DLH untuk menjadikan Surabaya sebagai kota yang lebih ramah lingkungan. Dengan pendekatan berbasis komunitas, program ini diharapkan dapat menciptakan perubahan nyata dalam pengelolaan lingkungan hidup, sekaligus mendorong partisipasi aktif masyarakat.

DLH Kota Surabaya juga berkomitmen untuk terus melakukan evaluasi terhadap implementasi program ini guna memastikan keberhasilannya. Jika program uji coba di 40 RW berjalan dengan baik, DLH akan memperluas cakupan program ke seluruh RW di Surabaya.
Rapat kerja ini menjadi momen penting untuk memperkuat komitmen semua pihak dalam menjaga kelestarian lingkungan dan mengawal program-program strategis DLH agar dapat berjalan maksimal sepanjang tahun 2025. Dengan sinergi yang baik antara pemerintah, masyarakat, dan kader lingkungan, Surabaya diharapkan dapat terus berkembang menjadi kota yang bersih, hijau, dan nyaman untuk dihuni.
Di akhir rapat, Kepala DLH, Bapak Dedik, menutup acara dengan mengucapkan terima kasih kepada semua peserta atas dedikasi dan komitmen mereka dalam mendukung visi lingkungan Kota Surabaya. “Mari bersama-sama kita jadikan Surabaya sebagai kota percontohan pengelolaan lingkungan yang baik di Indonesia. Ini adalah tanggung jawab kita bersama untuk mewujudkan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang,” tutupnya.(MSH/MWT)