Gresik, Media Pojok Nasional –
Senja di bulan Ramadhan seharusnya membawa ketenangan, tetapi bagi warga yang terdampak banjir di beberapa wilayah Gresik, hari-hari mereka masih diwarnai perjuangan. Genangan air yang tak kunjung surut menyisakan kepedihan, menguji ketabahan mereka yang tetap bertahan di tengah musibah.

Namun, di antara derita itu, ada secercah harapan. Sabtu sore, tepat pukul 16.00 WIB, Gus Ahmad Iwan Zunaih, anggota DPRD Provinsi Jawa Timur dari Fraksi NasDem, menunjukkan kepedulian nyata dengan membagikan takjil bagi masyarakat yang terdampak banjir di Dusun Menganti Desa Karangsemanding, Desa Wotansari, Dusun Sugihwaras, hingga Dusun Tamping Desa Pucung.

Dalam suasana yang masih basah oleh sisa hujan, bingkisan takjil itu disalurkan kepada mereka yang sejak pagi sudah berjibaku dengan kondisi sulit. Satu per satu, warga menerima paket makanan berbuka dengan mata berbinar. Di balik tangan yang menengadah menerima, terselip rasa haru dan syukur yang mendalam.

“Bukan soal makanan, tetapi rasa peduli yang kami butuhkan. Ini bukti bahwa kami tidak sendiri,” ujar seorang bapak dengan suara bergetar, matanya berkaca-kaca.

Gus Ahmad Iwan Zunaih, yang juga menantu Kiai Abdul Ghofur, pengasuh Pondok Pesantren Sunan Drajat Lamongan, memahami bahwa lebih dari sekadar amanah politik, tugasnya adalah menjadi pelayan bagi rakyat. Baginya, Ramadhan bukan hanya tentang ibadah pribadi, tetapi juga tentang berbagi kasih dengan mereka yang sedang dalam kesulitan.

“Kami hanya ingin memastikan bahwa di tengah musibah ini, mereka tetap bisa merasakan kebersamaan, tetap bisa berbuka dengan makanan yang layak. Ramadhan mengajarkan kita untuk lebih peka, lebih peduli,” tutur Gus Ahmad dengan penuh ketulusan.
Ketika adzan Maghrib berkumandang, warga yang terdampak banjir pun berbuka puasa dengan takjil yang telah diberikan. Meskipun dalam kondisi yang jauh dari nyaman, ada sedikit kehangatan yang menyusup di hati mereka. Bukan hanya karena makanan yang tersaji, tetapi karena kepedulian yang hadir di saat mereka membutuhkannya.
Kepedulian yang tidak hanya datang di kala senang, tetapi justru hadir ketika rakyat berada di titik terendah. Gus Ahmad Iwan Zunaih telah menunjukkan bahwa seorang pemimpin bukan hanya duduk di kursi kekuasaan, tetapi berdiri di tengah rakyatnya—membantu, menguatkan, dan menjadi bagian dari perjuangan mereka.
Red.widji