Dari Sirnoboyo Menuju Asem Pandan, 128 Siswa PSHT Benjeng Jalani Prosesi Sakral

Gresik, Media Pojok Nasional –
Sebanyak 128 siswa atau calon warga Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dari Ranting Benjeng secara resmi diberangkatkan untuk mengikuti prosesi pengesahan menuju warga tingkat satu PSHT. Prosesi sakral ini berlangsung pada Kamis (27/6/2025) dan dipusatkan di rumah Bapak Sulikan, tokoh PSHT yang menjadi tuan rumah dalam kegiatan yang sarat makna tersebut, berlokasi di Desa Sirnoboyo, Kecamatan Benjeng.

Acara pemberangkatan dihadiri oleh Ratusan warga PSHT dari Ranting Benjeng yang telah lebih dahulu disahkan. Mereka hadir bukan sekadar sebagai saksi, tetapi sebagai peneguh ikrar persaudaraan, mengawal adik-adik seperguruan dalam langkah penting menuju gerbang pengesahan sebagai warga sah PSHT.

Pelepasan dilakukan secara simbolis oleh pihak keamanan. Kapolsek Benjeng yang berhalangan hadir menugaskan Kanit Intelkam, Nirwanto, untuk melepas secara langsung keberangkatan para siswa. Dengan iringan doa dan rasa hormat, para calon warga diberangkatkan secara bersama-sama menuju lokasi pengesahan di Padepoan Asem Pandan, Kecamatan Cerme, yang berada di bawah naungan langsung PSHT Pusat Madiun.

Malam pemberangkatan ini bukan sekadar seremoni, melainkan tonggak spiritual dan moral dalam perjalanan hidup para siswa. Mereka dinyatakan telah siap lahir dan batin untuk mengemban nilai-nilai ajaran Setia Hati Terate dan melangkah menuju fase baru sebagai warga sejati.

Hingga prosesi akhir, kegiatan berlangsung dengan tertib dan khidmat, dalam penjagaan dan pengawalan warga PSHT serta pemantauan aparat setempat. Suasana haru, hormat, dan keteguhan menyelimuti setiap detik keberangkatan, memperlihatkan ikatan batin yang kokoh di antara mereka.

PSHT menjunjung tinggi semboyan “Persaudaraan sampai mati”, bukan sebagai slogan semata, melainkan sebagai sumpah jiwa. Di balik latihan fisik yang keras, PSHT menanamkan nilai-nilai luhur: kejujuran, tanggung jawab, keberanian dalam membela kebenaran, keadilan, serta budi pekerti luhur. Nilai-nilai ini bukan hanya untuk dikenang, tetapi untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari menjadi manusia yang setia, tangguh, dan berjiwa luhur dalam bingkai persaudaraan sejati.

Red.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *