Surabaya, Media Pojok Nasional –
Sabtu sore (26/4/2025), Lapangan Thor menjadi saksi dari cinta yang tak terhingga. Ratusan Bonek, dengan penuh semangat dan tekad, memadati lapangan untuk memberikan dukungan mereka yang tak tergoyahkan kepada Persebaya. Teriakan dan chant mereka bukan sekadar sorakan biasa. Itu adalah manifestasi dari cinta yang sudah menembus batas waktu dan jarak — sebuah cinta yang telah menyatu dengan jiwa tim.
Bonek datang dengan satu tujuan, dan itu bukan hanya sekadar memberi dukungan. Mereka datang untuk menyalakan api dalam jiwa Persebaya. Di setiap sorakan, ada janji yang tak bisa dibatalkan, bahwa Persebaya akan selalu menjadi bagian dari hidup mereka, bahwa mereka akan terus bersama, apapun yang terjadi.
Cinta mereka kepada Persebaya lebih kuat dari apapun. Ketika Persebaya berlatih di lapangan, Bonek tidak hanya hadir di sana, mereka adalah bagian dari setiap langkah yang diambil oleh tim.
Capo Bonek, Yannu, berdiri tegak memimpin setiap chant. Suaranya menggema penuh cinta, penuh semangat yang tak terhingga. “Kami di sini untuk memberi lebih dari sekadar dukungan. Kami di sini karena Persebaya adalah hidup kami,” ujarnya.
Cinta Bonek tak pernah mengenal kata lelah. Di setiap teriakan mereka, ada pengorbanan, ada harapan, dan ada janji: Persebaya tak akan pernah sendirian.
Pemain Persebaya yang tengah berlatih, merasakan setiap dorongan dari tribun. Mereka tahu bahwa semangat Bonek adalah bagian dari kekuatan mereka. Setiap keringat yang jatuh di lapangan adalah cermin dari cinta yang diberikan oleh Bonek. Mereka berlatih bukan hanya untuk diri mereka sendiri, tetapi untuk setiap Bonek yang ada di belakang mereka, yang siap memberikan segalanya.
Laga melawan Arema FC di Bali pada Senin (28/4/2025) akan menjadi ujian besar, tetapi mereka tidak akan berjalan sendirian. Karena Bonek akan selalu ada, memberikan cinta yang tak terbatas untuk Persebaya, tak peduli apapun yang terjadi. Ini bukan hanya tentang kemenangan atau kekalahan, ini tentang cinta yang akan terus mengalir dari setiap sudut Surabaya. (hamba Allah).