Anggota Babinkamtibmas Polsek Tenggilis Surabaya Pendampingan Pembudidaya Lele “Kumis Lele”.

Surabaya, Media Pojok Nasional – Sabtu 18 Januari, Mendukung program ketahanan pangan nasional bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah pusat, tetapi juga memerlukan kolaborasi berbagai elemen masyarakat. Dalam semangat tersebut, Aipda Dedek, Babinkamtibmas Polsek Tenggilis Surabaya, melaksanakan pendampingan intensif terhadap Ketua Kelompok Pembudidayaan Lele “Kumis Lele,” Bapak Yudha Andayana. Kegiatan ini berlokasi di Kelurahan Panjang Jiwo, Kecamatan Mejoyo, Surabaya, tanggal 18 Januari 2025 dan dilakukan dengan mengusung moto penuh makna: “Satu Langkah Sejuta Manfaat dan Satu Benih Sejuta Kehidupan.”

Sebagai salah satu kota besar di Indonesia, Surabaya menghadapi tantangan besar dalam menyediakan kebutuhan pangan, khususnya di sektor perikanan. Budidaya lele salah menjadi satu solusi praktis dan strategis dalam menjawab tantangan ini. Dalam kegiatan tersebut, Aipda Dedek menekankan pentingnya peran masyarakat dalam mendukung ketersediaan pangan lokal yang mandiri, sehat, dan berkelanjutan.

“Kami dari Polsek Tenggilis Surabaya sangat mendukung kegiatan seperti ini. Budidaya ikan lele tidak hanya menjadi solusi kebutuhan pangan lokal, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi yang bermanfaat bagi masyarakat. Kami percaya, semangat yang diusung oleh kelompok ini, yaitu ‘Satu Langkah Sejuta Manfaat,’ akan memberikan dampak positif yang luas,” ujar Aipda Dedek di sela-sela kegiatan.

Ia menambahkan bahwa pendampingan dari pihak Babinkamtibmas bertujuan untuk memberikan rasa aman, motivasi, dan dukungan moral kepada kelompok pembudidaya, sehingga mereka dapat terus berkembang tanpa hambatan.

Kelompok budidaya lele ini didirikan oleh Bapak Yudha Andayana beberapa tahun lalu dengan tujuan awal untuk membantu sekitar masyarakat memenuhi kebutuhan protein hewani yang mudah dijangkau. Namun, seiring berjalannya waktu, kelompok ini berkembang menjadi salah satu penggerak perekonomian lokal melalui inovasi produk olahan seperti lele racik, yang kini menjadi salah satu produk unggulan mereka.

Bapak Yudha menjelaskan bahwa kelompoknya tidak hanya fokus pada produksi lele berkualitas tinggi, tetapi juga pada edukasi dan pemberdayaan masyarakat sekitar. Hingga saat ini, kelompok “Kumis Lele” telah berhasil memberdayakan banyak warga di Kelurahan Panjang Jiwo untuk terlibat langsung dalam proses budidaya, mulai dari penyiapan kolam hingga pengemasan produk olahan.

“Semangat kami adalah menciptakan manfaat yang besar dari langkah kecil. Dengan satu benih yang kami tanam, kami percaya dapat menciptakan sejuta kehidupan, baik dari menyediakan pangan maupun pendapatan masyarakat,” kata Bapak Yudha.

Selain budidaya, kelompok ini juga menerapkan teknologi sederhana namun efisien untuk meningkatkan produktivitas. Salah satu inovasi mereka adalah penggunaan pakan alami dan sistem bioflok, yang tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga meningkatkan hasil panen hingga dua kali lipat.

Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari pemerintah setempat dan masyarakat. Lurah Panjang Jiwo yang turut hadir dalam kegiatan tersebut, menyampaikan apresiasinya terhadap kelompok inisiatif “Kumis Lele” dan pendampingan yang dilakukan oleh Aipda Dedek.

“Kami sangat bangga dengan inisiatif ini. Program seperti ini tidak hanya membantu memenuhi kebutuhan pangan tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru. Dukungan dari Babinkamtibmas sangat penting untuk memastikan program ini berjalan lancar dan dapat menjadi inspirasi bagi wilayah lain di Surabaya,” ujar Lurah Panjang Jiwo.

Selain itu, warga sekitar juga menyambut baik program ini. Mereka mengaku senang bisa terlibat langsung dalam proses budidaya sekaligus merasakan manfaat ekonominya. Tidak hanya itu, keberadaan kelompok ini juga memberikan akses mudah bagi masyarakat untuk mendapatkan sumber protein berkualitas dengan harga terjangkau.

Kelompok “Kumis Lele” memiliki rencana besar untuk masa depan. Salah satunya adalah memperluas skala produksi dan menjangkau pasar yang lebih luas, baik di Surabaya maupun luar kota. Mereka juga berencana mengadakan pelatihan rutin bagi masyarakat yang ingin belajar budidaya lele, sehingga semakin banyak orang yang bisa merasakan manfaat dari program ini.

Moto “Satu Langkah Sejuta Manfaat dan Satu Benih Sejuta Kehidupan” yang mereka gunakan terus menjadi inspirasi dalam setiap langkah yang diambil. Dengan pendampingan dari pihak kepolisian, dukungan pemerintah, serta antusiasme masyarakat, kelompok ini optimis dapat menjadi contoh keberhasilan dalam mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan.

Pendampingan program nasional ini menunjukkan bahwa kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, dan aparat kepolisian dapat menciptakan dampak besar dalam mendukung program ketahanan pangan. Keberhasilan kelompok “Kumis Lele” membuktikan bahwa langkah kecil yang dilakukan bersama dapat membawa perubahan besar, tidak hanya bagi Kota Surabaya tetapi juga bagi Indonesia secara keseluruhan.

Dengan kerja keras dan semangat pantang menyerah, kelompok ini menjadi teladan nyata bahwa ketahanan pangan bisa dimulai dari lingkungan sekitar. Surabaya pun diharapkan dapat terus menjadi contoh dalam inovasi dan pemberdayaan masyarakat untuk mendukung program ketahanan pangan nasional.(B.TRI.SH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *