Bangkalan, Media Pojok Nasional – Kritik keras kembali dialamatkan kepada Pemerintah Kabupaten Bangkalan. Kali ini datang dari Ketua Komunitas Song Osong Lombung, Zuhud, yang menyoroti kondisi lalu lintas semrawut di kawasan Alun-Alun Bangkalan setiap akhir pekan.
Ia menilai, ketidakberesan tersebut mencerminkan lemahnya pengawasan dan koordinasi dari dua instansi utama: Dinas Perhubungan dan Satpol PP.
“Kami minta Bupati turun tangan. Evaluasi kinerja Kadis Pol PP dan Dishub. Kalau memang tidak mampu menata ketertiban dan car free day, maka sudah selayaknya diganti,” tegas Zuhud, Minggu (9/11/2025).
Kondisi itu Zuhud menilai, Alun-Alun Bangkalan sebagai ruang publik utama seharusnya menjadi simbol keteraturan dan kenyamanan masyarakat.
Namun kenyataan di lapangan justru sebaliknya — kendaraan berserakan, pedagang tidak tertata, dan kegiatan car free day yang seolah kehilangan makna.
“Ini bukan lagi soal macet atau ramai, tapi soal kelalaian. Pemerintah seolah membiarkan kekacauan itu jadi pemandangan rutin,” ujarnya tajam.
Menurutnya, lemahnya pengawasan dari instansi terkait tidak hanya menimbulkan ketidaknyamanan, tapi juga memperburuk citra pemerintah daerah di mata masyarakat.
Desakan Zuhud ini bukan suara tunggal. Sejumlah warga yang ditemui di kawasan Alun-Alun juga menyuarakan hal senada. Mereka menilai pemerintah terkesan hanya sibuk seremonial tanpa aksi nyata di lapangan.
“Sudah sering kami keluhkan, tapi hasilnya nihil. Kami hanya ingin Alun-Alun kembali tertib, aman, dan layak dikunjungi,” keluh salah satu warga.
Situasi ini menjadi sinyal kuat bagi Bupati Bangkalan untuk tidak lagi sekadar menerima laporan di atas meja. Publik kini menunggu langkah konkret — bukan janji, melainkan tindakan nyata dalam menata ulang wajah pusat kota Bangkalan.
(Hanif)
