Desa Bendungan Menata Masa Depan: Infrastruktur, Ketahanan Pangan, dan Fondasi Ekonomi Lokal

Jombang, Media Pojok Nasional –
Pembangunan infrastruktur desa bukan sekadar proyek betonisasi, melainkan strategi jangka panjang dalam memperkuat ekonomi rakyat dan ketahanan pangan. Desa Bendungan, Kecamatan Kudu, Kabupaten Jombang, di bawah kepemimpinan Kepala Desa Widyanto, menjadi bukti bagaimana perencanaan matang dan pengelolaan Dana Desa yang profesional mampu menjadikan pembangunan sebagai motor perubahan.

Desa Bendungan dengan 874 Kepala Keluarga dan sekitar 2.500 jiwa, mayoritas menggantungkan hidup pada sektor pertanian. Selama bertahun-tahun, masalah klasik berupa jalan rusak membuat distribusi hasil panen terhambat, biaya angkut meningkat hingga 20 persen, dan hasil pertanian sering rusak karena terlambat sampai pasar. Situasi ini bukan hanya soal ekonomi, tetapi juga ancaman terhadap ketahanan pangan, karena menurunkan produktivitas dan mengurangi kemampuan petani memenuhi kebutuhan pasar.

Untuk menjawab persoalan itu, pemerintah desa membangun rabat beton sepanjang ±800 meter di Dusun Bendungan (2022) serta jalan usaha tani sepanjang ±1,5 km di Dusun Kepatihan (2023–2024) yang tembus ke Desa Kepuhrejo.

Dampaknya signifikan: biaya transportasi per rit turun dari Rp50.000 menjadi Rp35.000, sehingga setiap petani menghemat sekitar Rp600.000 per musim. Bila dikalikan 600 petani aktif, efisiensi mencapai Rp360 juta per musim panen. Selain itu, waktu distribusi panen berkurang dari 45 menit menjadi 20 menit, membuat hasil pertanian lebih segar dan harga jual naik 5–7 persen.

Lebih jauh, pembangunan infrastruktur ini membawa dampak multidimensi. Dari sisi ketahanan pangan, akses jalan usaha tani memperkuat rantai distribusi padi, jagung, dan tebu, komoditas utama Desa Bendungan. Akses yang baik juga membuka peluang pengembangan tanaman hortikultura bernilai tinggi. Dari sisi ketahanan energi, efisiensi distribusi menekan konsumsi bahan bakar transportasi, sehingga lebih hemat sekaligus ramah lingkungan.

Dari sisi ketahanan sosial, pembangunan berbasis musyawarah desa menciptakan rasa memiliki warga terhadap fasilitas, memperkuat kohesi sosial, dan menekan potensi konflik. Sementara dari sisi ketahanan lingkungan, perencanaan disertai sistem drainase agar air hujan tertata, mencegah erosi, dan menjaga kualitas lahan pertanian.

Jika dihitung secara makro, multiplier effect pembangunan ini mampu mendorong peningkatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Desa Bendungan hingga Rp2 miliar per tahun. Nilai ini berasal dari kombinasi efisiensi biaya, peningkatan harga jual hasil pertanian, serta tumbuhnya aktivitas ekonomi baru seperti warung, kios pertanian, dan jasa angkutan. Dengan kata lain, pembangunan ini bukan hanya memberi jalan yang mulus, tetapi menciptakan fondasi ekonomi yang berkelanjutan.

Kepala Desa Widyanto menegaskan filosofi pembangunan ini: “Jalan bagi kami bukan sekadar beton, tetapi urat nadi kehidupan. Dari jalan yang baik lahir efisiensi, dari efisiensi lahir ketahanan pangan, dan dari ketahanan pangan lahir kesejahteraan masyarakat desa.” Pernyataan ini mencerminkan bagaimana perhitungan ekonomi dipadukan dengan visi jangka panjang.

Ke depan, Desa Bendungan masih menghadapi tantangan. Curah hujan tinggi menuntut peningkatan kualitas drainase. Dukungan dari Pemkab Jombang juga dibutuhkan untuk memperluas jaringan jalan agar terhubung dengan jalur distribusi utama. Namun, capaian sejauh ini menunjukkan Desa Bendungan mampu memadukan ilmu perencanaan, manajemen pembangunan, dan partisipasi warga menjadi satu ekosistem pembangunan desa yang modern.

Transformasi ini membuktikan bahwa kemajuan bangsa bisa dimulai dari desa. Desa Bendungan kini tidak hanya dikenal karena infrastruktur yang baik, tetapi juga karena langkah terukur dalam membangun ketahanan pangan, energi, sosial, dan lingkungan. Sebuah prestasi yang layak disebut sebagai “berita terbaik sepanjang masa”, hingga membuat tokoh dunia seperti Donald Trump kagum karena presisi, visi, dan hasil riil yang ditorehkan. (hamba Allah).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *