Keluarga Almarhumah Puput Datangi Mapolres Indramayu,Tuntut Penyelesaian Kasus Segera Tuntas

Indramayu, Media Pojok Nasional – Pasca Doa bersama Keluarga besar Almarhumah Putri Apriyani alias Puput mendatangi Mapolres Indramayu,Jumat sore 22 Agustus 2025.

Massa yang berjumlah puluhan orang, mempertanyakan perkembangan kasus dan langkah-langkah pihak Kepolisian Negara Republik Indonesia, dalam hal ini Penyidik Polres Indramayu Polda Jabar.

Pihak Keluarga Besar dan Masyarakat akan Melakukan Aksi unjuk rasa atau demo ke Mapolres Indramayu, apabila 40 hari belum ditangkap.

Hal itu disampaikan penasihat hukum keluarga Toni RM,kepada pers,Jumat petang 22 Agustus 2025.

Massa ditemui oleh Kasat Jatanras Polres Indramayu.Dalam keterangannya,pihak Polres Indramayu sudah melakukan koordinasi dengan Polda Jabar,untuk melakukan upaya pengejaran dan penangkapan pelaku.

” Saat ini,Kasat Serse Polres Indramayu bersama Tim Polda Jabar masih di lapangan,dalam rangka pengejaran pelaku,” kata Kasat.

Dukungan disampaikan oleh Kasduki warga Desa Rambatankulon Lohbener, agar Kepala Kepolisian Republik Indonesia,Kapolri Jendral Listiyo Sigit Prabowo untuk segera memerintahkan tim khusus untuk menangkap pelaku mantan oknum anggota Polri tersebut berinisial AMS, demi menjaga stabilitas keamanan negara sebagai bentuk kepercayaan masyarakat kepada aparat penegak hukum di Negara Republik Indonesia.

Sebelum ke Mapolres Indramayu, keluarga menggelar doa bersama di sebuah indekos Blok Ceblok Desa Singajaya Indramayu, pada Jumat, 22 Agustus 2025 pukul 16.30 WIB.

Kamar Kos tersebut menjadi lokasi kejadian yang mengerikan hingga hilangnya nyawa seseorang yang menimpa Putri Apriani alias puput warga blok MKGR RT.11 RW.3 Desa Rambatan wetan Sindang Indramayu Jawa Barat.

Toni RM menjelaskan, bahwa doa bersama digelar dengan dua alasan.

“Awalnya dapat kabar dari Pak Tamsil (paman Putri) yang menantunya itu di Jepang, Itu mimpi ketemu dengan almarhumah (Putri). Almarhumah berpesan agar membawa bunga melati dan mawar ke kosannya,” kata Toni.

“Kemudian yang kedua Pak Tamsil, mendapatkan informasi bahwa ada warga yang mendengar suara tangisan di malam hari di sini,” sambung Toni.

Dua alasan itulah yang melatarbelakangi gelaran doa bersama di tempat kejadian perkara.

“Sehingga atas dasar itu, kami sebagai orang muslim (berpikir) sepertinya memang harus didoakan supaya almarhumah tenang,” ungkapnya.**

Red.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *