Media Pojok Nasional: Jurnalisme Merdeka Menyala di Usia 80 Tahun Republik

Surabaya, Media Pojok Nasional –
Delapan dekade sudah bangsa Indonesia berdiri tegak di bawah kibaran Merah Putih. Pada peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Media Pojok Nasional menegaskan bahwa kemerdekaan bukanlah akhir perjuangan, melainkan amanat sejarah yang harus terus dijaga dengan keberanian, persatuan, dan suara kebenaran.

Didirikan dengan semangat kebangsaan oleh Drs. Saut Gultom dan Marianus Arimanjaya, Media Pojok Nasional lahir sebagai media yang berpihak pada rakyat, berakar pada kebenaran, dan berkomitmen menjaga roh perjuangan.

Dukungan Daswiar Chandra selaku komisaris memperkuat fondasi media ini sebagai benteng demokrasi. Sementara itu, Stefanus Josefmetekohy, S.E. sebagai pimpinan umum memastikan bahwa setiap arah kebijakan redaksi tetap sejalan dengan cita-cita bangsa: persatuan dan keadilan.

Namun, denyut utama Media Pojok Nasional berdetak dari ruang redaksi yang dipimpin oleh Widji Utomo. Sebagai Pemimpin Redaksi, ia menegaskan bahwa jurnalisme adalah kelanjutan dari perjuangan kemerdekaan. Dengan ketegasan seorang patriot,

“Pena wartawan adalah obor bangsa. Tugas kami bukan sekadar menulis berita, tetapi memastikan kebenaran tetap hidup. Selama Merah Putih berkibar, jurnalisme tidak boleh tunduk, tidak boleh padam, dan tidak boleh diam.” tegasnya.

Bagi Widji Utomo, tema nasional HUT ke-80, “Bersatu, Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju”, adalah kompas moral yang mengikat insan pers untuk terus berani, independen, dan berpihak pada kepentingan rakyat. Baginya, berita bukan sekadar informasi, melainkan sumpah kebangsaan yang menjaga agar api perjuangan para pahlawan tetap menyala lintas generasi.

Di usia 80 tahun kemerdekaan, Media Pojok Nasional menegaskan dirinya: kemerdekaan bukan hanya dirayakan, tetapi dijaga dengan kata-kata yang tajam, suara yang lantang, dan sikap yang tidak pernah gentar. Dari ruang redaksi hingga ke hati rakyat, jurnalisme merdeka akan terus hidup, berdiri setia mendampingi bangsa ini, selama sejarah masih mencatat kata Indonesia.

Red.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *